Lihat ke Halaman Asli

APOLLO_ apollo

TERVERIFIKASI

Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Apa Itu Sejarah Seksualitas, Foucault? (1)

Diperbarui: 28 April 2022   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sejarah Seksualitas, Foucault (1)

Buku Michel Foucault, Sexuality and Truth, yang diterbitkan pada tahun 1977. "Keinginan untuk Pengetahuan" menempati posisi khusus dalam seri karena menandai upaya besar terakhir pada analisis kekuasaan sebelum volume berikut lebih dikhususkan untuk masalah subjek. 

Dalam volume ini, ia menggambar sejarah seksualitas berdasarkan tesis provokatif  seks dan seksualitas bukanlah tujuan utama dari penindasan dan larangan, melainkan dasar dari dispositif yang kompleks. Dalam "The Will to Knowledge" Foucault mengembangkan konsep biopower, sebuah kekuatan yang berfungsi untuk mendisiplinkan individu dan masyarakat, yang tidak menekan tetapi menghasilkan.

Ini didasarkan pada dispositif seksualitas, yang asalnya, seperti yang dijelaskan Foucault, kembali ke teknik pengakuan gereja Kristen.

Michel Foucault dalam The History of Sexuality Volume 1: An Introduction menjelaskan kekuasaan dan pada akhirnya menunjukkan  seksualitas adalah konstruksi yang diciptakan oleh wacana. 

Untuk mulai memahami argumen Foucault, kita harus mulai dengan mempelajari mengapa dia percaya  teori yang kita pegang secara luas tentang seksualitas adalah keliru. Hipotesis represif adalah teori umum yang menganalisis bagaimana gagasan kita saat ini tentang seksualitas berkembang. 

Hipotesis ini mengasumsikan  selama Abad Pertengahan dan Renaisans, sikap yang bebas dan mudah berlaku terhadap seksualitas. Kemudian, pada abad ketujuh belas kaum borjuis menekan seksualitas. Hipotesis represif menyatakan  borjuasi peduli dengan produktivitas ekonomi dan tidak ingin energi terbuang untuk pengejaran seksual. Oleh karena itu, seks di luar tujuan prokreasi ditekan. 

Akibatnya, jika kita ingin membebaskan diri kita sendiri, teori tersebut menyatakan  kita perlu menjadi bebas dan terbuka tentang seksualitas kita.

Foucault tidak menyangkal  dengan munculnya borjuasi memang ada upaya untuk mengontrol seksualitas dan bagaimana orang berbicara tentang seksualitas, tetapi ia menunjukkan  sejak abad ketujuh belas wacana tentang seksualitas telah meningkat secara dramatis. 

Bahkan, wacana tentang seksualitas mulai berubah. Alih-alih wacana yang vulgar atau berpusat pada kesenangan itu berubah menjadi wacana baru yang berpusat pada ilmu pengetahuan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline