Lihat ke Halaman Asli

APOLLO_ apollo

TERVERIFIKASI

Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Filsafat Roh dan Universalitas Kehidupan

Diperbarui: 24 Agustus 2021   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Filsfat Roh, dan Universal Kehidupan

Kita semua dilahirkan   di suatu tempat, di beberapa titik dalam sejarah. Ini kita punya kesamaan. Kita semua berada dalam kondisi manusia yang sama.  manusia  tidak memilihnya.  manusia  menemukan diri  manusia  ditempatkan, seperti yang ditempatkan, diinginkan atau cukup hadir di planet bumi yang kita bagi ini. 

Apa yang tampak sepele, sebenarnya tidak sama sekali. Karena di sinilah kita: di sini dan sekarang, masing-masing, dalam perbedaannya yang unik; dan, pada saat yang sama, bertempat di ruang komunitas manusia, 'keluarga manusia', seperti yang dinyatakan dengan baik dan sederhana oleh Pembukaan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

Ini  pada masanya dan yang berlanjut, puncak dari refleksi seluruh Umat Manusia pada makna yang tertulis di dalamnya; cahaya yang muncul dari strukturnya sendiri yang dapat dipahami; hakikat manusia secara universal dimana saja dan kapan saja. 

Pengetahuan melampaui ruang dan waktu. Apa penegasan dan jaminan apa yang ditawarkannya kepada kita pada saat kita lebih merasakan risiko melihat semua nilai yang terkandung dalam manusia universal ini terancam di seluruh dunia.

Mari kita mencoba, melalui meditasi ini, untuk mendekati, melalui wacana rasional, apa yang diungkapkan sehubungan dengan alasan kita yang ingin mengumpulkan makna. Mari kita coba penelitian ini, momen meditasi ini.

Siapa pun yang melihat kehidupan di sekitarnya mengetahuinya; dia yang membaca berita dunia mengetahuinya, yang menonton dari jauh, menonton televisi, melihat bukti-bukti dari kejauhan melalui mata fisiknya. 

Hari ini kita melihat, mengetahui, dan pengetahuan ini dapat membawa kita pada kebijaksanaan baru, dikumpulkan dari yang konkret, dari yang nyata - kata tahu berasal dari kata kerja Latin sapere yang berarti menikmati, mengecap dengan segala indera. 

Namun, jika keinginan kita membawa kita menuju yang tak terbatas, pengetahuan kita yang sebenarnya, itu tetap terbatas, terpisah-pisah.

Pikiran manusia dengan demikian terlibat, selalu dimasukkan ke dalam jaring realitas, apa yang tampak, sadar, tidak sadar atau tertekan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline