Senyum Pohon Beringin
sekali, pohon beringin yang tersenyum!
Lihat, setetes air
masih menggantung di tepinya,
dan setetes itu cukup untuk melarutkan
jiwaku yang kagum padamu,
yang membekukan kesakitan jiwa ini,
dan mengubahnya menjadi kebahagiaan.
Oh! Pohon beringin menangis untuk-ku, terima kasih yang lebih manis
daripada semua senyum yang pernah aku jumpai
senyummu yang membuat jiwaku bahagia dan kaya;
biar senyummu terus, dan terus tak berwaktu!
Kakimu besar dan kecil itu berdiri
dengan menancapkan ke isi bumi
dan memiliki
topi hijau kecil di kepalanya,
Katanya siapa laki-laki kecil yang
berdiri sendirian didepanku
bersama bayi kecil berkulit hitam itu?
Kakimu berdiri di sana dengan megah
Dengan jubah hijau ke-emasan
dan rambutmu hitam terurai
karena kamu sesungguhnya menjadi simbol alam....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H