senja berhala
Tidak ada perhitungan,
atau caranya menjadi seperti anak yang hilang
yang kembali ke debu di kakimu
telah menghambur-hamburkan banyak waktu.
Dan bagaimana Kau tidak bisa memaafkan?
membuat pesta untuk menghormati apa
hilang, dan mengambil dari tempatnya
yang Kau simpan untuk kesempatan
Kau tidak dapat membayangkan, menangis siang dan malam
untuk mengetahui tidak pernah ditinggalkan,
kebahagiaan itu menyelamatkan
Tidak, kebahagiaan tidak pernah
tahu tentang, siapa yang menerbangkan rasa tunggal
ke jalur pendaratan berumput, menumpang
ke senja berhala, dan bertanya di setiap pintu
sampai menemukanmu tertidur dalam cemburu
seperti selama tidak berbelas kasih
berjam-jam keputusasaan tak hilang.
Ditemani biksu sorga dari selnya.
pada wanita jalang terbuang sedang menyapu jalan
dengan sapu lidi, untuk anak jalan kecil itu
yang ibunya pingsan karena kelaparan.
Saat datang ke kekasih, ke anjing mengunyah
kaus kaki, pendorong, pembuat keranjang,
yang menumpuk kaleng kue paling enak.
di bawah naungan pohon randu yang abadi,
sampai hujan turun di laut lepas,
ke dalam sukma abadi. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H