Ada empat fungsi dasar uang. Pertama, uang adalah alat tukar. Pembeli menggunakan alat tukar untuk memberi kompensasi kepada penjual dengan imbalan barang dan jasa. Kedua, uang adalah unit pengukuran. Satu unit pengukuran menyederhanakan pertukaran barang dan jasa antara pembeli dan penjual dengan memastikan bahwa mereka bekerja dalam unit harga yang sama.
Fungsi ketiga uang adalah sebagai penyimpan nilai. Penyimpanan nilai memungkinkan pertukaran konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Fungsi uang yang keempat adalah sebagai alat likuiditas. Likuiditas menggambarkan kemudahan suatu barang dapat diperdagangkan untuk sesuatu yang diinginkan, atau ke dalam mata uang umum dalam suatu perekonomian.
Ada dua jenis uang dasar. Uang komoditas adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi empat fungsi uang; sering kali mengandung nilai intrinsik, seperti logam dan permata. Uang fiat adalah uang yang tidak memiliki nilai intrinsik, tetapi biasanya didukung oleh pemerintah.
Coba bayangkan ekonomi tanpa uang. Tanpa uang, hampir tidak mungkin menjalankan kehidupan sehari-hari yang biasa. Misalnya, jika Anda ingin membeli Soto Lamongan tanpa uang tunai, Anda harus memberi tempat makan sesuatu yang lain sebagai imbalan. Mungkin Anda bisa mencuci piring, atau menyapu lantai.
Bagaimanapun, kemampuan untuk membayar barang dan jasa dengan uang sangat menyederhanakan kehidupan konsumen dan menghilangkan kebutuhan untuk menukar barang dan jasa dengan barang dan jasa lainnya. Apa sebenarnya yang dilakukan uang? Tentu, kita bisa membeli barang dengan itu dan menyimpannya, tapi bagaimana fungsinya dalam perekonomian? Ada empat fungsi dasar uang:
* pertama sebagai alat tukar.
* kedua sebagai unit ukur.
* ketiga sebagai penyimpan nilai.
* keempat sebagai likuiditas.
Dengan memahami masing-masing fungsi ini, dapat melihat betapa pentingnya uang bagi perekonomian. Fungsi uang yang paling jelas adalah sebagai alat tukar.
Saat Anda memberikan uang Rp 30.000,- kepada pelayan untuk ditukar dengan Soto Lamongan, Anda menggunakan uang sebagai alat tukar. Anda mungkin kesulitan membayar Soto Lamongan Anda dengan Blimbing senilai Rp 35.000,-, tetapi jika Anda melakukannya, Blimbing juga akan berfungsi sebagai alat tukar.