Lihat ke Halaman Asli

APOLLO_ apollo

TERVERIFIKASI

Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Jenis Utang Paling Mahal

Diperbarui: 7 Februari 2021   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri:Gua Maria Lawangsih, Kulon Progo Jogjakarta

Jenis Utang Paling Mahal

Ada Banyak tipe utang: utang pulsa, utang rokok, utang beli hape, utang kredit tas, utang kredit mobil, utang di warung makan, utang rumah, utang nikah, utang di kartu kredit, ada utang dagang, utang wesel, utang pajak, utang bunga, utang dividen, utang sewa, utang bank, dan masih ada 1000 tipe utang. Utang dicintai utang dibeci. Beberapa kehidupan memang menyelamatkan, dan beberapa kasus ia matikan kehidupan, entah itu individu, entah itu keluarga, entah itu perusahaan, bahkan Negara (namanya krisis moneter).

Dalam upacara kematian dan pemakaman sering sekali diucapkan pemintaan maaf keluarga kepada semua pihak, dan meminta jika ada utang almarhum dipersilakan menghubungi keluarga untuk diselesaikan.

Utang nampaknya adalah momok yang menakutkan, dan sampai hari ini belum bisa dijawab secara finalitas. Bank meminta agunan, dan riwayat nasabah entah dalam bentuk 3R (Returns, Repayment, Risk),  dan  5C seperti  Caracter (karakter),  Capacity (kemampuan), Capital (modal), Collateral (jaminan), Condition Of Economic (kondisi ekonomi), catatan riwayat BI, sistem blanket guarantee,  dan seterusnya. Tetapi apa daya tahun 1998, justru 16 bank ditutup, alasannya sama tidak bisa bayar uang/utang pada nasabah, dan 10 tahun kemudian Bank Century mengalami nasib yang sama. Semua regulasi di kelola, diawasi melalui UU, peran lembaga OJK, dan lembaga internasioanl seperti Basel 1, Basel 2, dan Basel 3 semua berpusat pada tata kelola yang baik. Namun hasilnya tetap sama (baik bank konvensional, syariah) utang dan pihutang tetap menimbulkan masalah bagi semua umat manusia, dan belum mampu diatasi.

Lebih dalam lagi adalah pertanyan adalah jenis utang paling mahal, atau bahkan tidak mampu dibayarkan? Jawabannya adalah "Utang Budi". Iya itulah "utang budi".

Utang Budi memang seolah-olah menjadi dasar ontologis manusia dalam hal kewajiban. Siklus sejarah manusia entah itu individu, entah itu keluarga, entah itu perusahaan, bahkan Negara  maka "Utang Budi" memiliki daya jiwa yang bisa mengakibatkan "penyerahan" seluruh komponen jiwa raga sebagai manusia entah itu individu, entah itu keluarga, entah itu perusahaan, bahkan Negara.

Para tentara hebat di seluruh dunia berutang budi pada pendahulunya (pendiri), menyerahkan jiwa raganya kepada Negara (misalnya NKRI harga mati). Seorang pegawai jujur, baik, mampu kerja keras tapi anak ndeso tanpa dukungan ekonomi yang mamdai merantau ke Jakarta dibantu oleh pemilik perusahaan menjadi pegawai tetap, berutang Budi, kemudian di nikahkan dengan putrinya/ keluarga dekat pemilik perusahan; atau dijadikan anak angkat. Padahal laki-laki itu sudah dijodohkan dengan tetangga dikampungnya. Semua karena utang budi.  Pengusaan ekonomi dan kepulauan di Indonesia atau dibeberapa Negara hingga hari ini dikuasi oleh Negara maju adalah bentuk "Utang Budi". Misalnya PT Freeport McMoRan Indonesia.

Hal yang sama dalam dunia politik, dunia ekonomi, dunia pendidikan, dan hampir semua sector kehidupan manusia bahwa jenis utang paling mahal, atau bahkan tidak mampu dibayarkan adalah "Utang Budi". Iya itulah utang budi adalah takdir semesta alam totalitas penyerahan diri untuk "menguasai, dikuasai, dan memiliki dimiliki".__Tks GBU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline