Lihat ke Halaman Asli

APOLLO_ apollo

TERVERIFIKASI

Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Puisi | Menjual Ginjal

Diperbarui: 5 Mei 2020   02:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pribadi

  • Seperti banyaknya  gila anjing jalanan di singgasana
  •  Korupsi berjalan bermil-mil tanpa batas
  •  untuk memastikan makanan rakyat  roti sosial tak datang
  •  dengan daging, beras,cabe ayam, ikan asin
  •  Hari ini kami hanya minum air tanah tanpa gula dan susu,
  • Jiwa hancur untuk memberi ruang waktu
  •  Untuk ruang waktu dan labirin yang berdebu.
  •  Bagikan gunung dan lautan sebagai  symbol keindahan penderitaan
  •  Membungkus sisa-sisa pikiran para punggawa tanpa perbuatan.
  • Di negara leluhur saya, rakyat selalu menderita
  •  Ekonomi tidak punya teman kasih sayang,
  •  Politik tidur dengan tenaga kerja pengangguran,
  •  Keadilan merayu kejahatan bukan barang asing,
  •  Pengangguran tidak makan, pekerja hilang kerjaan
  •  untuk rakyat makan angin kepalusan diatas penderitaan
  •  janji untuk dingkari, uang lebih penting dari nyawa manusia
  •  hanya menangis berharap menjual ginjal membayar utang,
  • Dan sangat  disayangkan, Sayang sekali aku tidak bisa memahaminya
  •  Apa yang terjadi dengan tanah airku katanya kaya raya adil makmur sentosa
  •  Tapi faktanya semua benar-benar merusak otak batin jiwa leluhurku
  •  Penguasa  di ancam dan di cengkeraman tangan jahat
  •  Jalan yang harus dilalui tanpa ada tindakan pasti ... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline