Lihat ke Halaman Asli

APOLLO_ apollo

TERVERIFIKASI

Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Puisi "Selamat Tinggal Sayang"

Diperbarui: 9 April 2020   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi

  • Air mata jatuh di atas kuas dan kertas ketika menulis
    •  Dan  berbaur dengan tinta biru lembab
    •  Air yang bertinta larut ke dalam rasa penyesalan
    •  Warnanya mulai berdarah dan menyebar penderitaan
    •  Sampai itu memudar menjadi ketiadaan, dan ......
    •  tolong  izinkan aku pamit melangkah pergi tanpa kembali, biar sanubari abadi
    •  tanpa kata wicara, tanpa kata apa-apa
    •  Maafkan aku karena pernah  mencintaimu
    •  Selamat tinggal untuk selamanya, dan tinggal-lah
  • Aku mengirim mimpi ke telinga bersih dari udara terbuka  
    •  kembali dengan cepat, mencengkeram mulut para dewa batara, 
    • izinkan aku pergi, dan  selamat tinggal sayang
    • untuk terakhir kali, dengan kelembutan aku mencium air matamu
    •  Aku  memberitahu mu menyesal atas rasa sakitnya
    •  kini disini kukembalikan cinta yang telah kubawa selama berabad-abad
    • Untuk perpisahan ini aku meminta maaf dengan berlutut sujud
    •  Air mata penyesalan, dan hempasan
    •  Kemudian berterima kasih padamu untuk pernah ada hal terindah 
    • Selamat tinggal untuk selamanya.....

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline