Lihat ke Halaman Asli

APOLLO_ apollo

TERVERIFIKASI

Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Jawaban Filsafat Jika Ingin Hidup Bahagia

Diperbarui: 29 Maret 2020   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jawaban Filsafat Jika Ingin Hidup Bahagia | Dok. pribadi

Dokrin filsafat setidaknya mengajarkan ada 3 cara setidak-tidaknya jika ingin hidup bahagia dalam perjalanan hidup manusia, dalam kerangka pemikiran filsafat:

  1. Menerima apapun yang tidak dapat diubah; dan berusaha hidup baik dengan berjuang apapun yang bisa diperjuangkan/diubah.  Menerima apapun yang tidak dapat diubah misalnya dilahirkan sebagai laki-laki atau wanita, berkulit putih atau hitam, hidung pesek atau mancung, dilahirkan golongan darah AB, atau B, orang tua kita, kakak kita, adik kita, alam dunia ini,  dan seterusnya;  sedangkan berusaha hidup baik dengan berjuang apapun yang bisa diperjuangkan adalah pendidikan kita, pekerjaan kita, kemampuan berpikir bernalar, kemampuan kerja,  hape kita, rumah kita, kasur, sabun, dan asesoris kehidupan seterusnya semua hal itu bisa kita upayakan perjuangkan; maka ada yang tergantung pada saya, dan ada hal yang tidak tergantung pada saya;
  2. Jangan Berbohong; artinya tanpa syarat apapun [kategoris imperative Kant]; jika ingin hidup bahagia; manusia wajib tidak berbohong, apapun tempat, waktu, kondisi, dikenakan apapun, dengan bayaran atau kompensasi  apapun, manusia itu tidak boleh berbohong; tidak mampu tapi ngaku mampu, tidak punya mengaku punya, tidak pernah melakukan tapi mengaku pernah, dan seterusnya;
  3. Jangan Mengambil Yang Bukan Haknya atau miliknya; misalnya mencuri, nyolong, korupsi, KKN, membunuh, menipu, begal, melakukan sesuatu tanpa jelas batas hak dan kewajibannya; mengambil dengan merusak hubungan sesama atau orang lain, mengambil dengan serakah misalnya merusak isi alam, dan seterusnya;

Tiga hal ini dilakukan dengan pembisaan hidup, atau mengatasi jarak antara "tahu" dan melakukan; Mungkin hampir semua manusia tahu 3 point ini tetapi problem utamanya adalah manusia "tidak melakukan-nya apa yang dia ketahui;

Simpulannya adalah manusia mencari kebahagiaan  jika terus berusaha, berkembang untuk menyesuaikan diri  antara "mengetahui   dengan melakukannya" pada 3 cara di atas; karena dengan cara ini menghasilkan manusia  pada tegaknya jiwa [berkeutamaan]'




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline