Lihat ke Halaman Asli

APOLLO_ apollo

TERVERIFIKASI

Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Risiko Membeli Kenderaan Bekas

Diperbarui: 28 Maret 2020   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Risiko kenderan bekas

Penelitian saya risiko membeli kenderan bekas memiliki beberapa rasionalitas;

1. Pembeli kenderan bekas harus paham betul bahwa kenderan bekas tidak sama dengan kenderan baru. Jadi anda harus memiliki toleransi pada kekurangan kenderan bekas;

2. Rata-rata angka normal statistika biaya perbaikan mobil bekas supaya normal layak pakai dan nyaman memerlukan biaya tambahan perbaikan 30 persen dari harga beli kenderaan;

3. Tidak ada yang salah mau beli kenderaan baru atau bekas itu soal pilihan hidup. Tetapi keduanya memiliki elastisitas masing masing;

4. Ada lebih baik jika berniat membeli mobil bekas untuk meminimalkan risiko besar adalah dengan membeli dari kenalan, saudara, atau teman dekat supaya tahu catatan riwayat kenderaan, mirip medical record kenderaan;

5. Dimanapaun apapun tindakan manusia bijaksana adalah didasarkan rasionalitas dalam artian pembeli harus pelan-pelan jangan terjebak emosi, atau tergiur oleh perasaan dalam membeli kenderan bekas;

6. Hasil riset "the market for lemons" oleh George Akerlof tahun 1970; menyatakan ada informasi asimetris antara penjual dan pembeli mobil bekas. Artinya pembeli tidak tahu persis kualitas kenderaan bekas. Jurnal riset ini dapat menjadi pertimbangan para calon pembeli kenderan bekas.

7.  Ada baiknya jika ingin membeli kenderan bekas di pasar bebas, sebaiknya mencari kenderan bekas ex dokter. Karena potensi gaya hidup dokter memiliki kesadaran mental yang ditransformasikan dalam gaya gerak merawat mobil sama dengan pola hidup sehat mereka.

tulisan ini adalah hasil riset tahun 2016/2017 dikutib sebagian dan tidak seluruhnya. Semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline