Apa itu Ontologi dan Gagasannya
Ontology berusaha memahami keseluruhan kenyataan, segala sesuatu yang mengada, dan segenap sepenuhya. Mengenai kenyataan itu baik pada segi pengalaman pribadi mau sejarah pemikiran muncul pemikiran tentang "kesatuan" dan "majemuk/kebanyakkan"; atau tentang ketunggalan, atau kegandaan, tentang ke_eka-an atau ke-aneka-an, tetang kesamaan atau keberlainan.
Persoalan itu merupakan pertanyaan ontologis, paling fundamental, karena merupakan sudut pandang pertama mengenai kenyataan seutuhnya, dan memberikan arah utama bagi seluruh ontology. Pertanyaan ontology menyangkut dua aspek umum:
[1] Ekstensi, apakah keseluruhan kenyataan tunggal atau banyak/majemuk?; andaikata semua tunggal, maka ada kesulitan pemahaman secara spontan, ada banyak objek-objek dan pribadi manusia didunia ini;
Sebaliknya andaikata banyak objek-objek dan banyak tipe pribadi manusia atau kenyataan itu banyak "unit"apakah mereka saling berhubungan satu dengan lainnya, atau bersifat lepas bebas, atau apakah semua kenyataan ini tidak memiliki "kesatuan" malahan terbelah terpisah tersendiri secara mutlak; atau apakah kenyataan itu sendiri memang ada atau kenyataan itu masih ada;
[2] Komprehensi. Apakah keseluruhan kenyataan seragam atau bermacam ragam?; andaikata serba tunggal; maka sulit dipahami tentang adanya peluang bagi berpedaan, atau pertentangan, seperti secara spontan, tampak pada realitas batu, bunga, gunung, kucing, manusia, bahkan Tuhan.
Sebaliknya jika serba mejemuk/kebanyakkan, bagaimanakah dalam kenyataan masih dapat ada kesamaan atau kebersamaan. Akhirnya andaikata bukan tunggal, bukan majemuk, apakah segala sesuatu mengada itu lebih seragam, ataukah lebih berbeda satu sama lainnya?; atau apakah mungkin unit-unit entitas itu serupa satu sama lainnya;
Dua kondisional ini antara "ekstensi, dan Komprehensi atau banyak objek-objek dan banyak pribadi manusia atau antara kesatuan, dan perbedaan tidak dapat didamaikan, dan tidak mudah dijawab;
Jika "kenyataan" itu bersifat tunggal, maka semua kenyataan menjadi eka, tunggal, satu, identic, sama, maka mustahil "kenyataan" sekaligus pada saat yang sama menjadi banyak, ganda, lain, aneka, dan disting; Demikian juga jika "kenyataan" mengandung memiliki perbedaan, atau sekurang-kurangnya salah satu menjadi sifat utama, dan karakteristik bagi kenyataan, sedangkan sifat ; lainnya merupakan kekurangan atau penurunan;
Daftar Pustaka: Anton Bakker,. 1992., Ontologi Metafisika Umum., Kanisius, Jogjakarta
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI