"kamu adalah manusia kosong
kamu adalah wayang alam
Bersandar bersama tanpa bisa menenukan nasib
Otamu diisi dengan jerami busuk.
Suara kering tanpa makna dari mu
Kamu suka berbisik protes takdir
Kamu diam dan tidak berarti karena hanya wayang alam
Seperti sang bayu di rumput kering hilang terbang
Atau seperi kaki pada badebah di atas pecahan kaca menyilaukan
Di ruang bawah tanah candi yang kering tak bersinar
Bentuk tanpa bentuk, tanpa rupa, teduh tanpa warna,
tetap saja, kamu diam dan tidak berarti karena hanya wayang alam
Kekuatanmu lumpuh, gerakan tanpa gerak mengubah takdirmu;
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H