Dewa Kemenangan Waktu
Dewa waktu atau Cronus terdapat pada Theogoni, yaitu "silsilah atau kelahiran para dewa") adalah sebuah puisi oleh Hesiod (abad ke 8 - 7 SM) yang menggambarkan asal-usul dan silsilah dari bahasa Yunani para dewa, terdiri c. 730--700 SM. Ini ditulis dalam dialek Epik Yunani Kuno.
Cronus , dieja Cronos atau Kronos , dalam agama Yunani kuno, dewa laki-laki yang disembah oleh populasi Yunani pra-Hellenis tetapi mungkin tidak disembah secara luas oleh orang Yunani sendiri; dia kemudian diidentikkan dengan dewa Romawi Saturnus. Fungsi Cronus terhubung dengan pertanian; di Attica pestanya, Kronia, merayakan panen dan menyerupai Saturnalia. Dalam seni ia digambarkan sebagai orang tua yang memegang alat, mungkin awalnya sabit tetapi diartikan sebagai harpa, atau pedang melengkung.
Festivalnya, Saturnalia, dirayakan pada bulan Desember dari tanggal 21 sampai 22 Desember dimana matahari paling jauh posisinya dari bumi utara, sehingga waktu siang pendek [musim dingin]. Sebaliknya musim panas 21 -22 Juni dimana matahari dekat dengan bumi, dan terus berputar. Pada masa hari paling pendek sekaligus titik balik pelan pelan menjadi siang lebih lama. Dalam kondisi alam ini disebut kemenangan atas waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H