Lihat ke Halaman Asli

APOLLO_ apollo

TERVERIFIKASI

Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Hipotesis Ilmu

Diperbarui: 31 Maret 2019   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti (yang telah ditetapkan, dirumuskan, dan diidentifikasi). Disebut sementara karena bersifat rasional/logis sebagai hasil berfikir deduktif atau masih berupa a priori yang belum tentu benar (karena itu perlu diuji secara empirik). Deduksinya sudah diperoleh  Pada Kerangka Pikiran.

Seperti telah disebutkan di awal pembicaraan  pada Usulan Penelitian, hipotesis ini merupakan pasal  Bab Postulat dan Hipotesis. Pada pasal Hipotesis dalam Usulan Penelitian diminta untuk merincinya satu per satu secara jelas dan tegas. 

Akan tetapi sebelum merincinya ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain : (1) hipotesis adalah jawaban sementara terhadpa masalah yang diteliti; (2) hipotesis dinyatakan dengan kalimat-kalimat "pernyataan" (statement) atau ungkapan yang disebut "proposisi"; (3) suatu proposisi (sebagai teori kecil/"ad hock") susunannya harus memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut ;(a) kejelasan bentuk hubungan konsep-konsep /variabel-variabel; (b) derajat keeratan hubungan antar konsep/variabel (proporsition linkage); (c) tinggi-rendahnya nilai informasi (informative value)  proposisi.

Hal-hal tersebut  perlu memperoleh perhatian sesungguhnya agar  keterangan  hipotesis itu "jawaban sementara" terhadap masalah yang diteliti, dapat disimpulkan  "rincian" hipotesis harus sesuai dengan rincian masalah yang diteliti itu. 

Meskipun demikian perlu pula diingat  rincian masalah yang diteliti itu, misalnya pada Identifikasi Masalah, tidak semua dijawab oleh hipotesis, untuk hal demikian tentu kesimpulan  tidak berlaku sebab telah dijawab pada Kerangka Pikiran dan telah dimasukkan sebagai substansi hipotesis.

Selain berhubungan dengan rincian hipotesis, keterangan tadi mempunyai konsekuensi logis pula terhadap "susunan/struktur kalimat" hipotesis itu. Maksudnya  "kalimat hipotesis" harus merupakan "kalimat jawaban" (pertanyaan-berjawab); hal ini berarti pula  susunan kalimat tersebut terrdiri  "bagian pertanyaan" dan "bagian jawaban". (karena itu perumusan masalah harus dinyatakan dengan "research question"). Contoh :

- pertanyaan penelitian    : "mengapa fenomena terjadi"

- jawaban hipotesis             : "fenomena terjadi disebabkan oleh X"

                                                        atau "karena X maka fenomena terjadi"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline