Lihat ke Halaman Asli

APOLLO_ apollo

TERVERIFIKASI

Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Contoh Membuat Ilmu [3]

Diperbarui: 28 April 2019   23:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

 

Jika pada contoh membuat ilmu  pada tulisan [1] saya meminjam pendasaran filsafat  Aristotle tentang   empat "Causa Proxima"; kemudian pada tulisan ke [2]   filsafat Immanuel Kant (1724-1804),  Kritik Akal Budi Murni (KABM). Ada dua pendekatan   berpikir apriori dan aposterioria.  

filsafat Kant adalah apriori dan aposterioria penilaian analitik dan sintetis. Penilaian pada pengalaman adalah sintetik aposteriori karena  disatukan (sintetis) pada objek pengalaman (aposteriori). Matematika terdiri pada penilaian apriori sintetis.

Pada tulisan ke [3] saya meminjam  meminjam alat  akademik [tools academic]  filsafat Ren Descartes (1596-1650), metode meragukan (Skepticism) atau Discourse on Method (metode wacana atau diskursus melalui (1) Berpikir (res cogitans), dan (2) Res Extensa (materi atau tubuh), dengan menggunakan daya "Intellectual Perception" yang jernih, terpilah-pilah (clara et distincta). Hanya dengan metode melalui "Intellectual Perception"  Clear, and Distinct, dan ide-ide bawaan (innates ideas).

dokpri

Maka dengan meminjam alat  akademik filsafat Ren Descartes (1596-1650),   memungkinkan untuk  contoh cara "Membuat Ilmu".  Dengan cara memperoleh ilmu Penalaran (logika), Trikotomi apriori-aposterori, fenomena-nomena, form content, Knower, Known (=merupakan objek, realitas, fenomena, nomena), Knowing (bernalar/berpikir), Knowledge, Teori Menjelajahi Kebenaran, Esensi Teori dapat dihasilkan dengan baik dan memiliki nilai;

dokpri

Hasil Penelitian Prof Apollo Daito, dan Pia Oliang  [2014-2019] membuat 5 kasus cara membuat ilmu melalui Deducto Hypothetico- Empirico Verification, Meditasikan, Metodologi Penelitian (deducto hypothetico- empirico verification), Matematika (Logika Deduksi), Statistika (logika induksi), Paradigma Ilmu, Paradigma Dalam Riset, Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif, Tangga-tangga ilmiah metodologi penelitian.

Berikut ini disajikan contoh kedua [3] pada tulisan  sebagai contoh cara membuat ilmu teori "kecerdasan emosional (emotional intelligence)" manusia".  Berikut ini adalah tahap-tahap General Skepticism artinya meragukan semua hal (keraguan umum umat manusia), merupakan cara memperoleh kepastian pengetahuan melalui "uji substansi"  untuk membuat ilmu pada kasus "kecerdasan emosional (emotional intelligence)," manusia.

Tahap ke [1] mencari episteme Bentuk silogisme disjunktif deduktif, Logika deduktif silogisme alternatif, Tahap Penelaahan Konsep (Conceptioning), Tahap Pertimbangan atau Putusan (Judgment), Tahap Penyimpulan (Reasoning), Postulat (Asumsi/Aksioma), Hipotesis yang dapat dipatuhi;

 Berikut ini adalah rangkuman sebagian tahap Proses Epistimologi (Bagian Tinjauan Pustaka) atau aktivitas bernalar umum sebagai upaya mencari  dari  Kesamaan Kepada Pembedaan pada "Materi bahan diskursus bernama kasus "kecerdasan emosional (emotional intelligence)" manusia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline