Bagimana Mutu Gagasan Tulisan di Kompasiana
Setelah mengamati dan aktif memantau tulisan-tulisan di Kompasiana selama lebih kurang dalam 1 tahun. Ada beberapa tulisan yang dimuat berbobot secara akademik, dan memenuhi kaidah meskipun tidak banyak. Tetapi saya agak prihatin ada beberapa tulisan yang mungkin kurang berdasarkan fakta atau data. Tulisan yang saya maksud adalah tentang opini politik, hukum, pemilihan presiden, dan tulisan lain yang terkait non fiksi.
Maka tulisan ini tidak bermaksud menghakimi, tetapi sekedar cara pandang pada satu sisi khususnya kajian dan tradisi episteme atau akademik yang umum dipakai. Tatanan akademik mengutamakan data dan fakta, bukan fitnah, didasari pendasaran pembuktian, serta adanya konfirmasi pada sumber data untuk validitas.
Untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk memperoleh informasi yang benar, wartawan atau tulisan di Kompasiana maka semua gagasan memerlukan landasan moral dan etika profesi sebagai pedoman operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan menegakkan integritas serta profesionalisme.
Atas dasar itu, tulisanan di Kompasian bisa mengacu pada Kode Etik Jurnalistik. Point tersebut adalah bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.
Kedua tulisan di Kompasiana ada baiknya selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah. Ketiga Tulisan gagasan pemikiran di kompasiana tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
Keempat di Kompasiana tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.
Kelima menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.
Keenam tulisan yang diduga dan berdasarkan fakta tidak benar segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.
Dengan mengacu pada kondisi-kondisi dan harapan tersebut, maka ada dugaan kuat beberapa tulisan ide atau gagasan di Kompasiana tidak memadai dan dapat menyesatkan pada tatanan kebenaran dan independensi mutu tulisan. Pertanyaannya bagimana tatanan (episteme) umum dipakai dalam tradisi akademik dalam pemberian opini atau gagasan.
Pertama adalah Platon atau Plato memberikan 4 kriteria dalam tatanan tulisan Kompasiana atau opini yang berbobot: bolak balik menanjak (anabasis), turun (katabasis) Platon menggunakan istilah "eikon" dengan menggunakan metafora alegori Gua untuk mencapai ["idea Yang Baik" atau "ten tou agathou idean"]. Platon membagai 3 bentuk metafora alegori untuk mencapai ["idea Yang Baik"] yakni: (1) Matahari (Sun), (2) Dua Garis Membagi (Divided Line), (3) Gua (Cave).