Lihat ke Halaman Asli

APOLLO_ apollo

TERVERIFIKASI

Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Kajian Literatur Persepsi Manusia

Diperbarui: 13 Desember 2018   12:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kajian Literatur Persepsi Manusia

Sesuai tulisan saya di dengan judul

persepesi-5c112bb1bde5754e322ae317.png

Episteme Persepsi oleh Prof. Dr. Apollo (Daito) - Kompasiana.com

Ada tiga pertanyaan episteme pemikiran Kant;  Protagoras (490-420 SM); pemikiran Aristotle (384-322 SM),David Hume (1711-1776): menjelaskan persepsi adalah kesan-kesan (impressions), dan Ide-ide (ideas).Manusia tidak mungkin paham bagimana kaitan antara persepsi dan obyek-obyek diluar diri kita. Pemikiran Hume dikenal dengan nama "A Bundle of Perception".

Berikut ini adalah cara mencari ilmu dengan menggunakan nama "A Bundle of Perception" sebagai variable dalam riset, yang belum kongkrit (abstark) diubah menjadi operasionalisasi variable. Contoh ini cara (episteme) menghasilkan kajian pustaka untuk menghasilkan pengertian akhir (re theori, atau redefinsi).

Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang untuk memahami informasi tentang lingkungannya, lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Persepsi merupakan suatu proses menginterprestasi, dan menafsirkan informasi yang diperoleh melalui sistem indera manusia.

Robbins (2013: 201) menyatakan: "Perception, a process by which individuals organize and interpret their sensory impressions in order to give meaning to their environment." (Artinya: Persepsi, suatu proses individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indra mereka untuk memberikan arti bagi lingkungan mereka).

Proses pembentukan persepsi dimulai dengan masuknya sumber melalui suara, penglihatan, rasa, aroma, dan sentuhan manusia. Proses tersebut diterima oleh indera manusia (sensory receptor) sebagai bentuk sensasi. Sensasi yang diterima dari proses terebut kemudian diseleksi. Fungsi penyaringan dijalankan berdasarkan faktor seperti harapan individu, motivasi, dan sikap.

Sensasi yang diperoleh dari hasil penyaringan merupakan input selanjutnya pada tahap pengorganisasian sensasi. Hasil sensasi yang diterima dari tahap pengorganisasian merupakan satu kesatuan yang teratur dibandingkan dengan sensasi sebelumnya. Tahap penginterpretasian sebagai proses selanjutnya berupa pengalaman, proses belajar, dan kepribadian. Proses secara keseluruhan tersebut memberikan hasil akhir berupa persepsi.

Persepsi bersifat tidak statis, relatif berubah-ubah, dan tidak absolut karena tergantung pada pengalaman sebelumnya yang menghasilkan gambaran unik mengenai kenyataan yang berbeda. Richard (2011: 100) berpendapat: "Perception, the process people use to make sense out of the environment by selecting, organizing, and interpreting information." (Artinya: Persepsi, proses masuk akal yang digunakan orang-orang dari lingkungan dengan memilih, mengatur, dan menafsirkan informasi).

Persepsi, sependapat dengan Richard, Buchanan (2001: 212), mengemukakan: "Perception is the dynamic psychological process responsible for attending to, organizing and interpreting sensory data." (Artinya: Persepsi adalah proses psikologis dinamis yang bertanggung jawab, mengatur dan menginterpretasikan data sensorik).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline