Lihat ke Halaman Asli

APOLLO_ apollo

TERVERIFIKASI

Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Platon: Pengertian Keberanian [9]

Diperbarui: 15 Oktober 2018   06:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

koleksi pribadi

Platon:| "Pengertian Keberanian" [9]

Pada sistem Paidea Buku Plato, atau Platon maka struktur jiwa manusia terbagi  dalam 3 tatanan yakni hasrat cinta (eros)  pada epithumia, thumos, dan nous ("intellect" atau, "reason"). Pada tulisan ini saya akan membahas pentahapan tentang aspek kedua thumos, atau mental manusia harus dididik memiliki  keberanian, dan bukan pengecut penakut. Maka teks bacan ini lebih cocok untuk sekolah pendidikan Militer TNI, atau Polri.

Keberanian atau thumos, (andreia) dan keutamaan ugahari (sophrosune) yang dijiwai pada keadilian (dikhe, atau dikaiosune). Pekerjaan memegang tugas keberanian thumos, (andreia) terutama pada penjaga hukum negara, seperti Akuntan, Polisi, Tentara, Penegakkan Hukum, Kejaksaan Agung, Hakim, atau KPK Indonesia.  Berikut ini adalah upaya Platon dalam dialog Buku Rupublic mendiskusikan pengertian "apa itu keberanian thumos, (andreia), dan keutamaannya".

Pada tulisan (9) ini saya sajikan rangkuman  Platon: Pengertian Keberanian" teks  (192b-194b).  Pada bagian ini Socrates mulai menunjukkan  definisi Laches tidak hanya tidak memadai, tetapi bagaimana dalam banyak kasus tindakan berani adalah kebalikan pada daya tahan yang bijaksana.

Socrates mengambil kasus-kasus kavaleri, penyelam, dan pejuang dengan busur atau selempang dan dalam setiap kasus menunjukkan  orang yang bertahan tanpa kebijaksanaan lebih berani daripada orang yang bertahan dengan kebijaksanaan.

Dengan demikian, Socrates telah menarik keluar pada dua tempat terpisah Laches yang sayangnya bertentangan satu sama lain. Premis pertama adalah  seseorang itu berani jika dia bertahan dengan kebijaksanaan. Yang kedua adalah  orang yang bertahan dengan bodoh lebih berani daripada orang yang bertahan dengan kebijaksanaan. 

Socrates menunjukkan kontradiksi ini dalam pencarian Laches untuk definisi keberanian dan menyimpulkan  keduanya tidak berbicara selaras.

Dengan menyatakan  Socrates,  dan Laches tidak berbicara selaras, Socrates tidak berarti hanya mencegah Laches atau menekankan kurangnya pengetahuannya (meskipun dia melakukan itu juga). Socrates menganggap berbicara tidak selaras berarti  kata-kata seseorang tidak sejalan dengan perbuatannya. 

Ini adalah fakta yang aneh, tidak akan hilang pada pembaca,  bahkan seorang jenderal pemberani yang hebat tampaknya tidak mampu mengutarakan kata-kata apa yang dia yakini keberaniannya. Seseorang dapat menafsirkan kegagalan ini dengan salah satu pada dua cara. 

Mungkin tampak  Socrates ingin memberi kesan kepada Laches  mustahil untuk memiliki pengetahuan tentang keberanian sama sekali karena menurut Socrates  bahwa satu-satunya pengetahuan asli yang dapat dimiliki seseorang adalah  dia tidak tahu apa-apa. Namun, tampaknya harus ada perbedaan antara orang yang sangat berani seperti Laches dan seorang pengecut biasa.

Karena tampaknya tidak ada orang yang cukup tahu tentang keberanian untuk membicarakannya, mungkin seseorang harus mempertimbangkan perilaku Laches yang terus-menerus berani sebagai semacam pengetahuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline