Lihat ke Halaman Asli

APOLLO_ apollo

TERVERIFIKASI

Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Filsafat Uang Simmel dan Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Diperbarui: 13 September 2018   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Uang adalah "Manusia", maka memahami "Uang" identik dengan memahami "Ada"-nya manusia itu sendiri. Uang adalah manusia bersifat paradoksal, multidimensional, dan dinamis. Uang menentukan "cara berada manusia". Uang membawa "Manusia",  pada pemahaman "kontemplasi" sebagai  kajian "filsafat uang" bersumber dan bermuara  pada pemahaman tentang manusia dalam temporalitasnya.  Sama dengan menyatakan uang adalah manusia bersifat paradoksal, multidimensional, dan dinamis. Uang adalah medan kekuatan tarik menarik saling mengalienasi. Yang Defisit akal akan krisis, dan surplus akal akan menguat mata uangnya. Demikian uang sebagai daya saing, daya rasional, dan daya kemampuan batiniah manusia unggul dan diberkati. Dengan uang akan menentukan perbedaan cara doa, cara makan, cara kesenian, dan wajah manusia dengan segala dimensinya. Uang tidak ada perasaan mau mati, dan bisa menjadi hidup nekad karena teralienasi.

 "Pertanyaannya adalah pendasaran episteme bahkan ontologis  apa sehingga dan Pelemahan Nilai Tukar Rupiah atau "Alienation" mata uang Rupiah Indonesia terus akan terjadi menjadi masalah nasional NKRI tak pernah berujung tak pernah putus menjadi masalah kita semua". Pada tulisan ini saya membahas Georg Simmel dalam buku The Philosophy of Money (1900) atau     "Philosophie des Geldes " 1900". Atau saya sebut interprestasi neo Simmel.

Pada bagian tulisan sebelumnya saya sudah membahas buku  POM mempengaruhi Durkheim, Karl Marx, dan Talcott Parsons, dan seterusnya. Sampai pada tema bahwa Budaya uang (money culture) merupakan lambang perbudakan kehidupan dalam sarana-sarananya. Simmel melihat "uang sebagai sebuah komponen kehidupan spesifik yang mampu membantu manusia untuk memahami totalitas kehidupan". Philosophie des Geldes (1900) Simmel adalah "nilai benda yang berasal dari kemampuan manusia untuk mengatur antara jarak dirinya dengan objek. Benda bernilai atau tidak adalah waktu yang diperlukan untuk mendapatkannya, kelangkaan, kesulitan untuk memperolehnya, dan nilai tukar dari benda tersebut.

Bahwa Pelemahan Nilai Tukar Rupiah artinya bangsa ini sedang dalam posisi  ["Ter-Alienation"]. Yang ["mengalienasi'] adalah mata uang US dollar (hard currency), dan yang ["Teralienasi"] adalah  mata uang rupiah  IDR (soft currency). Thomas Hobbes : menjelaskan mengenai keadaan alamiah manusia yang didasari pada keinginan-keninginan mekanis sehingga manusia selalu saling berkelahi saling memangsa.  Karl Marx (1818-1883) dan Max Weber (1864-1920), selama masyarakat masih terbagi atas kelas-kelas, maka pada kelas yang berkuasalah terhimpun segala kekuatan dan kekayaan (akumulasi capital). Kondisi ini mengakibatkan tindakan manusia (a) tingkah laku yang ditunjukan untuk mendapatkan hasil-hasil yang efisien, (b) perbuatan untuk merealisasikan dan mencapai tujuan. Uang memacu setiap manusia untuk meningkatkan kapasitas diri, karena tinggi rendahnya nilai uang yang akan dihasilkan, berbanding lurus dengan kualitas diri manusia. Hasil usaha  dapat dihargai dengan jumlah besarnya uang yang dia hasilkan. Secara langsung, status sosialnya terangkat dalam kehidupan bermasyarakat.

Beberapa penjelasan The Philosophy of Money  (1900) oleh Georg Simmel dikaitkan dengan Pelemahan ["Ter-Alienation"]  mata uang rupiah  (soft currency) sebagai berikut:

Ke (1) IDR ["Ter-Alienation"]  karena secara rasional tatakelola suatu negara atau entity berupa adanya indikasi melemahnya  simbol dan wujud spirit rasionalitas modern, kalkulabilitas, dan impersonalitas. Maka Filsafat uang dipahami melalui  3 (tiga)  registrasi:  ilmu (Understanding), dan seni (Sensibility), dan tindakan (Judgment).

Ke (2) IDR ["Ter-Alienation"]  merupakan ciri-ciri pada kegagalan 4  empat prinsip pertukaran, yakni prinsip ketertarikan (attraction principle), prinsip nilai (value principle), prinsip kekuasaan (power principle), dan prinsip ketegangan (tension principle). Maka Manusia  memahami  dan merencanakan hasil uang melalui pendekatan  aktivitas berpikir (Understanding:  Pure concepts of understanding, the categories)  mensintesiskan kategori kategori ditambah representasi mengenai objek yang kita terima.

Ke (3) IDR ["Ter-Alienation"] merupakan ciri-ciri belum adanya tatanan (order) pada   komponen kehidupan seperti pertukaran, milik, kebebasan individu, gaya hidup, kebudayaan, dan nilai individu. Intinya ada ciri umum pada  kegagalan  mengatasi "jarak, rintangan, dan kesulitan". Simmel berpendapat tujuan transaksi ekonomi ialah menciptakan wilayah nilai-nilai yang terlepas dari sub-struktur subyektif personal. Uang  berperan penting dalam rasionalisasi dengan meningkatkan arti penting kecerdasan di dunia modern. Di satu sisi, perkembangan ekonomi uang diyakini akan menyebabkan ekspansi proses mental.

Ke (4) IDR ["Ter-Alienation"]. Adanya pertukaran atau transaksi ekonomi  tidak produktif  pada mekanisme menciptakan nilai  dalam kegiatan manusia dilakukan sesuai skema pertukaran. Kegaglan memahami proses "nilai mengandaikan pertukaran dan sebaliknya" berlangsung tanpa akhir.  Tidak dipenuhinya asas  Reciprocal balancing  pada proses untuk  memasuki wilayah mutual balancing, dan kegagalan pada  hubungan ini bergantung pada biaya pengorbanan (cost of sacrifice). Mutu uang  bergantung kepada tiga aspek pembuktian, yaitu logika (logos), etika (ethos), dan emosional (pathos).

Ke (5) IDR ["Ter-Alienation"]. Tanda kegagalan calculating character memahami transaksi ekonomi bersifat resiprokal sebagai wujud pertukaran interaksi paling murni dalam kehidupan manusia antara keinginan dan pemenuhan kebutuhan. Kondisi ini disebut sebagai uang menciptakan hubungan impersonal antar manusia, melalui fungsi dan struktur pembagian kerja atau highly specialized. Hasilnya uang sebagai  pencirian pada meningkatkan kebebasan individu belum tercipta. Uang  merupakan hasil tindakan;  Manusia memilih, menilai, dan mengevaluasi terhadap tindakan yang sedang terjadi dan yang akan dilakukan, dengan melibatkan Ukuran-ukuran, aturan-aturan atau prinsip-prinsip moral diharapkan timbul pada saat pengambilan keputusan.  Dapat dipahami pada Teori Keynes. The General Theory of Employment, Interest, and Money yang diterbitkan pada tahun 1936.

Ke (6) IDR ["Ter-Alienation"]. Kegagalan menciptakan pada karakter uang sebagai sarana absolut. Atau kegagalan dalam menciptakan nilai ["kepatuhan"]  dengan ciri efisiensi, atau kemampuan mengelola risk,and return. Atau disebut Simmel sebagai wujud "kekikiran". Dengan alasan unsur nilai absolut tersembunyi dalam harta kekayaan dan mendukung kegairahan (delight). Dan itu hanya diperoleh dengan mampu mengelola risiko sebagai deformasi patologis pada keinginan uang. Dan uang adalah  sarana absolut memberi kemungkinan tak terbatas bagi enjoyment. Uang memiliki  kekuasaan yang memaksa dalam relasi-relasi antagonistik secara struktural. Uang adalah wujud  bentuk kehendak akan kekuasaan.  Bahkan uang adalah memenuhi apappun sehingga diperoleh apa yang saya sebut sebagai  nilai ["kepatuhan"]  dalam artian semua aturan atau hukum atau apapun harus patuh pada uang. Maka Uang adalah nilai dari segala nilai (value of values).  Contohnya jelas dalam kondisi demokrasi di Indonesia ditransformasikan dalam memakai dan menikmati.  Uang membuat  runtuhnya ruang alamiah ke dalam ruang social disebut  representasi ruang (representation of space); (2)  uang menciptakan keterasingan "alienasi".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline