Pada tulisan ini membahas hasil riset saya selama 18 tahun tentang Filsafat Akuntansi Pendekatan Agency Theory. Pada artikel sebelumnya saya sudah membahas latar belakang munculnya teori Keagenan.
Adalah Hegel kemudian oleh Karl Marx sebagai "Materialisme Sejarah" atau upaya menjadi masyarakat lebih adil, dalam mencapai bagi kebebasan umat manusia. Atau perjuangan penghapusan kelas, atau "Agency theory" adalah persoalan menutupi sistem yang menindas, karena ada hak yang berbeda. Laba perusahaan (surplus lebih) adalah kenaikan hak milik "Tuan ("Principles") dengan "Budak" ("Agent") sebagai intrumentalisasi manusia dalam ala-alat produksi.
Maka pemikiran Teori akuntansi adalah menciptakan keterasingan (alienasi) manusia, dalam bisnis atau Epithumia (Motivasi Bisnis) dalam buku Plato's Phaedrus : pada level epithumia ; thumos; intellect reason. Pemikiran ini dilanjutkan dan dikembangkan oleh Aristotle Pemikiran empat (4) Cause ("empat penyebab) menciptkan kehadiran perusahaan yakni material cause, formal cause, efficient or moving cause, final cause.
Georg Wilhelm Friedrich Hegel mengembangkan dialektika Tuan Budak, dan The Phenomenology of Spirit. Pada teks TheCourse on Positive Philosophy oleh Auguste Comte (1798-1857) is the founder of positivism, membuktikan empirisme. Bidang ekonomi oleh M Friedman(1953), Johnson (1967) dengan tema Positive Economic Theory. Dan untuk membuktikan ini didukung pemikiran Critique of Pure Reason (1871) oleh Immanuel Kant.
Bahwa Filsafat Hakekat Kerja Manusia, dikembangkan oleh John Locke (1632 - 1704) natural rights philosophy: life, liberty, and property, dan teori ekonomi Adam Smith (1723,-1790) Wealth of Nations.
Pada aliran lainnya teori keterasingan atau alienasi misalnya pada pemikiran Religious alienation oleh Ludwig Feuerbach (1804-1872), dan Karl Marx's theory of alienation In the Economic and Philosophic Manuscripts of 1844 (1932).
Jensen and Meckling (1976); Francis and Smith (1994); Hammer (1992), Kamin & Ronen (1978); Fama (1980); Baiman (1982); Caose (1987); Zimmerman (1980), menyusun paradigm bidang akuntansi pada dokrin Agency Theory. Pada saat hampir bersamaan pemikiran Positive Accounting Theory, oleh Watts & Zimerman (1978, 1986), dan Kelly (1983) menjelaskan praktik-praktik Akuntansi.
Dukungan keterasingan manusia (alienasi) ini secara psikologi dikembangkan dalam pemikiran Jacques Marie Emile Lacan, pada tema The Concept of Alienation in Psychoanalysis. Sebagimana agency theory di tangan Karl Marx sebagai upaya kesamaan hak, atau peleburan penghapusan kelas pada "Tuan ("Principles") dengan "Budak" ("Agent"). Artinya problem agency theory adalah masalah kesadaran basis materi (ekonomi) dari idiologi superstruktur kesadaran.
Berikut ini penjelasan dikaitkan uraian fondasi tersebut dikaitkan dengan pembuatan "Filsafat Akuntansi Pendekatan Agency Theory.
Menurut Jujun S Suriasumantri (1997:91) ilmu memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia dan berhenti pada pengalaman manusia, berguna dalam menanggulangi masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari. Ilmu tidak mungkin diuji secara empirik bila berada diluar pengalaman manusia (transendental).
Ilmu merupakan terdiri dari tiga aspek mengenai apa (ontologi), bagimana (epistimologi), dan untuk apa (aksiologi) terkait antara ilmu dan moral, yang ketiganya saling. Tujuan ilmu bagi manusia untuk memecahkan persoalan manusia dengan meramalkan dan mengawasi gejala alam. Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapat lewat metode ilmiah. Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu.