Lihat ke Halaman Asli

APOLLO_ apollo

TERVERIFIKASI

Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Episteme Ilmu, dan Seni "Menuhin, Zhuhai International Competition" (3)

Diperbarui: 25 Agustus 2018   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi Pribadi

Tulisan ini adalah hasil riset saya untuk memahami (episteme) dengan apa yang saya sebut "seni memahami" atau find art dalam bidang akuntansi, dan auditing dengan menggunakan teori hermeneutika pada pemikiran Wilhelm Dilthey (1833-1911), kemudian saya sebut sebagai Riset Hermeneutika  Seni Memahami.

Latar belakang riset saya awali pada penjelasan salah satu aspekn seni music, misalnya pada kompetisi "Menuhin International Competition".  Hasil kontes seni dan transposisi "NACHERLEBEN" (dialamai kembali atau re-experiance, dan"INNENLEBEN" (penghayatan batin orang lain) sudah sebagai fakta bangsa Asia: yakni Korea, China, dan Jepang mampu melakukan emansipasi batin yang kuat untuk melakukan peniruan (Memesis) dalam bidang seni, ilmu dan pengetahuan.

Maka pencirian suatu bangsa yang kuat dalam kebudayaan adalah pencirian dalam tranposisi diri meniru bangsa lain, kemudian mengkombinasikannya dengan kebijaksanaan (idiologi) bangsa sendiri, martabat diri, dan etos kerja yang melampaui (beyond). 

Artinya dengan seni dan penguasan seni dan kemampuan meniru kembali (memesis) menunjukkan etos warga negara, idiologi, gest (roh) emansipasi pada progress suatu peradaban bangsa. Maka 3 (tiga) bangsa Asia: yakni Korea, China, dan Jepang memiliki daya juang, kemampuan menciptakan value added pada kemampuan mengingat memori sejarah, dan kesadaran jiwa virtue rasional ugahari (berkeutamaan).

Episteme Ilmu, Dan Seni "Menuhin, Zhuhai International Competition menguji filsafat Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher  (1768-1834) sebagai bentuk pemikiran "Divinature Verstehen"atau seluruh juara konteks biola (violin) tersebut adalah melakukan atau mengambil alih fungsi dari fungsi awal pencipta musik klasik Antonio Vivaldi (1678-1741); Johann Sebastian Bach (1685-1750); George Frideric Handel (1685-1759); Franz Joseph Haydn (1732-1809); Wolfgang Amadeus Mozart (1756-91); Ludwig van Beethoven (1770-1827); sehingga lebih baik dari penulis pencipta  aslinya. Kemampuan melakukan transposisi diri ini atau (Understanding atau "VERSTEHEN"), adalah wujud pada sisi dalam, fakta mental, berpartisipasi dalam komunitas, dan  life expression.

Untuk membuktikan suatu kebenaran maka diperlukan data-data. Maka data dalah penting dalam kriteria konsistensi data dan kenormalan data.  Berikuti ini saya sajikan data hasil "Menuhin International Competition" tahun 2018  yang lalu pada tanggal 12 sampai 22 April 2018.

Untuk kategori Junior Division juara satu dimenangkan oleh Christian Li, usia 10 tahun warga negara Australia, juara 2 dimenangkan oleh Chloe Chua, usia 11,  Singapore; juara 3 dimenangkan oleh Ruibing Liu, warga negara China, usia 13 tahun: juara 4 dimenangkan oleh Clara Shen, warga negara Germany, usia 12 tahun: juara 5 dimenangkan oleh Hina Khuong-Huu, warga negara USA / Japan / France, usia 13 tahun : juara 6 dimenangkan oleh  Guido Sant'Anna, warga negara Brazil, usia 12 tahun. Pemenang dengan kategori Audience Prize: Christian Li, warga negara Australia, usia 10 tahun; pemenang dengan kategori Arete Concert Online Prize: Guido Sant'Anna, warga negara Brazil, usia 12 tahun.  

reinkarnasi-manusia-2-5b814d4512ae94731e0eb7c6.png

Untuk kategori Senior menghasilkan 4 juara masing masing diterima oleh: juara 1 dimenangkan oleh: Diana Adamyan, warga negara Armenia, usia 18 tahun. Juara 2 dimenangkan oleh: Nathan Mierdl, warga negara France / Germany, usia 20 tahun. Juara 3 dimenangkan oleh: Hyunjae Lim, warga negara South Korea, usia 20 tahun.Juara 4 dimenangkan oleh: Tianyou Ma, warga negara China, usia 17 tahun. Juara kategori Audience Prize: Diana Adamyan, warga negara Armenia, 18 tahun. Juara Kategori Arte Concert Online Prize: Nathan Mierdl, warga negara France / Germany, usia 20 tahun.

Maka dengan latar belakang ini saya dapat menyusun Transubstansi kajian dalam bidang ilmu auditing, dan akuntansi dengan pendekatan  Seni (Memesis).

bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline