Lihat ke Halaman Asli

APOLLO_ apollo

TERVERIFIKASI

Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Peristrophe Periagoga: Dialog Socrates Dengan Glaukon [4]

Diperbarui: 31 Juli 2018   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

"Peristrophe Periagoge" Dialog Socrates Dengan Glaukon [4] Dua Garis Membagi (Divided Line)

Dialog Glaukon Dengan Socrates sebagai hidup mati atau bolak balik menanjak (anabasis), turun (katabasis) Plato mengunakan istilah "eikon"  dengan menggunakan metafora alegori Gua untuk mencapai ["idea Yang Baik" atau "ten tou agathou idean"]. Platon membagai 3 bentuk metafora alegori untuk mencapai ["idea Yang Baik"] yakni: (1) Matahari (Sun), (2) Dua Garis Membagi (Divided Line), (3) "The 'Allegory Of The Cave" atau alegori Gua (Cave).

Tentang  makna "Dua Garis Membagi (Divided Line), pada pemikiran buku pada teks  Buku VII The Republic  Platon atau Politeia Platon,  atau esensi dialog Socrates Glaukon pada teks Buku VII Alegori Dua Garis Membagi Pada Buku The Republic  Platon atau Politeia Platon, Teks Seksi  509c12 sampai 511e5.

Tindakan pemaksaan, dan kekesaran dilakukan untuk keluar melalui jalan menanjak mendaki dan curam, mencari dan menemukan pintu keluar mulut gua. Untuk melihat cahaya asli yakni matahari. Tindakan paksa keluar dari zona gua ["Eikasia (persepsi/gosib)" atau "Pistis (kesan pancaindra"] menuju tahap lebih tinggi yakni tahap pengetahuan intelek atau episteme dalam kemampuan menjadi manusia pembelajar memahami ["Dianoia"] atau logika abstrak matematika, dan sampai kepada tertinggi tertanammnya jiwa manusia pada pengetahuan ["Noesis"] atau  (Arete) pada dokrin Platon.

"Dua Garis Membagi (Divided Line), antara pengetahuan inside the cave, dengan outside the cave. Atau batas antara pengetahuan visible realm (opinion), dengan pengetahuan invisible realm (knowledge). Antara pengetahuan terlihat dengan pengetahuan pada pikiran. Batas wilayah ini kemudian disebut sebagai Dua Garis Membagi (Divided Line).

Dua Garis Membagi (Divided Line), adalah tahapan menuju ["idea Yang Baik" atau "ten tou agathou idean"].  Dua Garis Membagi (Divided Line) adalah membedakan antara filsuf sejati, dengan filsuf gadungan (pandai dalam wilayah terlihat atau horaton topon) untuk menghasilkan opini (doxa). Wilayah ini diandaikan oleh Platon sebagai wujud pendidikan gemar berhasrat (eros) untuk melakukan retorika, bersilat lidah, memanipulasi kata-kata, dan menghasilkan jiwa eros Homerik, dan Sofistik menghasilkan manusia hasrat epithumia, dan thumos tanpa logistikon sebagai pemimpin dan pengusaan kedua hasrat tersebut.

Sedangkan filsuf sejati mengalami keterputusan dengan wilayah terlihat atau horaton topon untuk menghasilkan dialektika jiwa rasional agathon melaksanakan pemikiran murni (nous noesis) untuk melahirkan pengetahuan episteme. Dengan formasi logistikon ini maka ada keteraturan jiwa (sukma) untuk menjangkau, memahami, menjelaskan, pada ["idea Yang Baik"] pada keluhuran dalam karakter moral [kalokagathia] dan pembatian nilai tersebut sebagai sosok manusia yang elok dan baik ["kalos kagathos"] sehingga menjadi manusia adil [wujud hasil paideia menjadi filsuf alamiah].

Daftar Pustaka:

Plato. Plato in Twelve Volumes, Vols. 5 & 6 translated by Paul Shorey. Cambridge, MA, Harvard University Press; London, William Heinemann Ltd. 1969.

Haryanto Cahyadi., 2017., Paidea, Mendidik Negarawan Menurut Platon.,  Kanisius., Jogjakarta.

Apollo Daito, 2016., Pembuatan Filsafat Ilmu Akuntansi, Dan Auditing (Studi Etnografi Reinterprestasi Hermenutika Pada Candi Prambanan Jogjakarta

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline