Sumber: Get Breaking News Alerts From NDTV.
Direktur Baru CIA: Gina C Haspel
Dengan dipandu oleh wakil presiden US Wakil Presiden Amerika Mike Pence, diambil sumpah jabatan dengan mengangkat tangan kanan, dan tangan kiri di atas Kitab Suci, Gina Cheri Haspel resmi dilantik sebagai Direkrur Puncak CIA atau The Director of the Central Intelligence Agency. Setelah sebelumnya keynote address oleh presiden Donald Trump memuji wantia ini sebagai great women leadership penjaga negara dan mampu mendeteksi keamanan maupun tatanan negara adi daya tersebut.
Gina Cheri Walker adalah wanita pertama dalam sejarah dunia intelijen menduduki puncak jabatan setelah Michael Richard Pompeo sebagai direktur melepaskan jabatan menjadi pembantu Trump menunjuknya menjadi The Secretary of State atau Menteri Luar Negeri US.
Gina Haspel, warga negara bagian Ashland, Kentucky lahir October 1, 1956 (usia 61 tahun) Alumni University of Kentucky, dan lulus mei 1978 pada University of Louisville, jurusan bahasa dan jurnalisme. Gina Cheri Walker menikah dengan Jeff Haspel, (tentara US), pada tahun 1976, dan bercerai 1985, tinggal di negara bagian Ashburn Virginia. Gina Haspel tidak menikah lagi, tidak memiliki anak, dan tidak memiliki media social.
Gina berkarir di CIA didominasi pada kantor pusat agensi dan operasi rahasia di luar negeri. Misalnya sejak tahun 1982 bergabung dalam CIA. January 1985 Gina bertugas sebagai agen rahasia (undercover reports officer). Pada tahun 1987-1989 bertugas sebagai agen rahasia di Ethiopia dan Turkey. Pada tahun 1990-2001 karir terpanjang dijalankan Gina menjadi agen mata-mata rahasia di Europe, dan Eurasia. Pernah juga ditugaskan koordinator intelijen di Azerbaijan tahun 1996-1998. Kemudian pada tahun 2001 hingga tahun 2003 ditarik menjadi deputi Counterterrorism CIA.
Pada tahun 2004 to 2005, Haspel menduduki dalam jabatan Deputy Chief bidang sumber daya manusia, dan agen rahasia Counterterrorism pusat di Washington. Haspel pernah bertugas di London, United Kingdom tahun 2009, dan di New York pada tahun 2011.
Selama berkarir di dunia agen mata-mata dan rahasia pada penugasan diantara October sampai December 2002, Gina Haspel sebagai "National Clandestine Service leadership" mengemban tugas sebagai intelijen rahasia pada narapidana penjahat di Thailand dengan sandi "Cat's Eye", basis pelumpuhan kekuatan dan pencegakan Al_Qaeda. Salah satu bagian penugasan akibat serangan teroris pada WTC 11 septembar 2001 yang membunuh 2,996 manusia termasuk 19 orang terorisme.
Pada penugasan di Thailand kemudian hari menimbulkan kritik pada Haspel akibatnya kasus WTC 11 septembar 2001, maka Gina Haspel dalam penugasan ini diduga melaku tindakan pelanggaran etika maupun hukum dalam mengintrogasi terduga terorisme bernama dua anggota Al Qaeda Alex Abd al-Rahim al-Nashiri dan Abu Zubaydah. Haspel diduga kuat melakukan tindakan pelanggaran HAM dan penyiksaan dengan melakukan (waterboarding) atau penyiraman air, memasukkan terduga teroris dalam kotak, dan kehilangan satu biji mata. Dan Haspel diduga memerintahkan penghilangan barang bukti video dan data rekaman tindakan pelanggaran tersebut.
Karir awal menuju puncak Haspel terjadi pada tanggal 2 February , 2017, kerika President Donald Trump mengangkat Haspel sebagai Deputy Director CIA, jabatan tanpa memerlukakan fit and proper test oleh senat. Kemudian kurang lebih satu tahun bertugas sebagai deputi, akhirnya pada 13 March 2018, President Donald Trump mengumumkan pencalonan atau nomiasi Gina Haspel sebagai pempinan puncak sebagai "The Director of the Central Intelligence US".