HARI HAK KEKAYAN INTELEKTUAL, DAN JOHANN GOTTLIEB FICHTE (1762-1814)
Pada hari ini 26 April 2018 diperingati Hak Kekayaan Intelektual yang disingkat 'HKI' atau akronim 'HaKI' adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR), yakni hak yang timbul bagi hasil olah pikir otak yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia. Kekayaan Intelektual atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Hak Milik Intelektual atau Intellectual Property Rights (IPR) atau Geistiges Eigentum, (Bahasa Jerman).
Istilah atau terminologi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) digunakan untuk pertama kalinya pada tahun 1790. Adalah Fichte yang pada tahun 1793 mengatakan tentang hak milik dari si pencipta ada pada bukunya atau dikenal dengan "Wissenschaftslehre" adalah dokrin ilmu atau (Doctrine of Science). Lalu siapa sebenarnya "Fichte".
Fichte atau nama aslinya Johann Gottlieb Fichte (1762-1814). Lahir May 19, 1762, dan meninggal January 27, 1814. Fichte adalah tiga orang tokoh penting dalam bangkitnya Idealisme Jerman bersama Fredrich Wilhem Josep Schelling (1775-1854), dan Gorg Wilhelm Hegel (1770-1831). Tiga tokoh ini Fichte, Schelling, Hegel membawa era pencerahan atau (Age of Enlightenment) atau sering juga disebut (Aufklrung, Jerman).
Ada tiga hal yang ide dalam (Aufklrung, Jerman) adalah rasionalisme, empirisme, dan kritisisme dalam bentuk intelektual, atau disebut "teori kesadaran" manusia yang menguasai realitas sebagai keseluruhan. Terminologi tidak dipahami sebagai subjek tertentu (diri saya), melainkan sebagai intelegensi yang mengatasi individu suatu subjek absolut. Kenyataan sebagai sesuatu yang absolut.
Bagimana kehadiran Idealisme Jerman bisa muncul. Adalah latar belakang filsafat Immanuel Kant, tetang (das ding an sich) lihat tulisan saya pada Kompasiana, 15 Maret 2018, bahwa pemikiran Immanuel Kant, I724-1804. [Kritik der reinen Vernunft atau The Critique of Pure Reason, bahwa penampakan objek bukanlah objek, atau sesuatu objek pada dirinya sendiri tidak pernah di ketahui (noumena).
Dengan meminjam Kant Noumena: benda/objek pada dirinya sendiri (das ding an sich). Manusia tidak dapat mengetahui noumena. Dengan pemikiran ini maka intelektualitas sebagai konsep kesadaran manusia memungkinkan sebab akibat tidak dapat dipakai melampau pengetahuan intelektual. Kemampuan otak manusia pada ide Kant tentang (das ding an sich) adalah radikal untuk menghasilkan batas wilayah kenyataan sebagai produk pengetahuan.
Fichte belajar ilmu teologi di Jena, dan Schelling, Hegel di Tubingen, mengindikasikan bahwa Geistiges Eigentum atau intelektualitas adalah tema teologi muncul dalam tatanan filosofis dalam idealisme menghasilkan rasionalisme, empirisme, dan kritisisme. Misalnya hubungan Tuhan dengan manusia ditrans-formasikan menjadi hubungan yang "ada absolut", dengan "ada relative" sebagai tema pemikiran dan dekonstruksi filsafatnya. Atau ada proses demitologisasai atau merasionalitaskan atas teologi. Istilah Das absolute Bewusstseyn (the absolute consciousness), untuk menghasilkan apa yang disebut oleh Fichte sebagai "The power of productive imagination as an original power of the mind".
Faktor ketiga yang memungkinkan adanya Idealisme adalah pemikiran romantisme Eropa. Romantisme adalah gerakan pemikiran bahwa jagat semesta atau alam raya ini bukan sebagai sistem mekanis, melainkan sebagai totalitas organis yang hidup, memunculkan tema volksgeist (jiwa rakyat), serta meminati kebudayaan itu sebagai hasil atau manifestasi volksgeist. Seluruh gerak sejarah (romantisme) pada akhirnya akan mencapai final cause atau telos (tujuan) bahwa akan adanya kekembalian yang sama secara abadi.
Lalu apa kontribusi "Johann Gottlieb Fichte (1762-1814)" yang dianggap sebagai Intellectual Property Rights (IPR) bagi theoria kesadaran atau intelektualitas.
"Johann Gottlieb Fichte (1762-1814)" atau saya singkat "Fichte" lahir dari keluarga tidak berpunya atau meskin, anak seorang perajut "pita". Kemudian dibiayai pendidikan oleh konglomerat bernama "Baron Von Miltitz". Saat studinya belum selesai Miltitz terlebih dahulu meninggal dunia, sehingga untuk membiayai pendidikannya Fichte menjadi guru atau tutorial pada aristocrats yang kaya.