Lihat ke Halaman Asli

Bala Seda

Kawannya Oemar Bakri

Cara Menerima dan Bersyukur dengan "It's a Beautiful Day"

Diperbarui: 18 Januari 2023   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangkapan Layar dari YouTube The Kiffness "It's a Beautiful Day"


Pagi itu, dalam WhatsApp Group komunitas, muncul sebuah postingan video. Terasa biasa saja bagi saya ketika itu, yang juga tidak langsung membuka kiriman video tersebut. Perasaan yang datar-datar saja itu mungkin karena sudah saking terbiasanya menerima seliweran pesan gambar maupun video di begitu banyak grup WA yang diikuti.

Menjelang tengah hari akhirnya saya menonton video tersebut sampai tuntas. Hasilnya, surprise dan gembira. Video itu adalah gabungan dua buah rekaman video dengan konteks tempat dan waktu yang berbeda. Tampilan awal video itu berfokus pada sosok seorang anak lelaki yang mana membuat saya sempat bergumam dan menebak dalam hati, "Wah, sepertinya anak Papua nih...".

Berlatar ruang kelas, masih memakai seragam sekolah, sang bocah kemudian bernyanyi dengan sebuah aksen yang khas. Momen berikut berlanjut ketika seorang pria muda tampak mengiringi dengan alunan musik, seiring lantunan suara bocah tersebut. Beberapa alat musik tampak berada di sekitar si pria berambut gondrong. Ada ukulele, terompet, MIDI Controller atau drum machine, serta shaker.

Lagu yang diusung oleh sang bocah dan si pria muda itu berjudul "It's a Beautiful Day", sebuah single lagu yang pertama kali dinyanyikan pada 2014 oleh Jermaine Edwards, seorang penyanyi gospel asal Jamaika.

Kolaborasi kedua orang tersebut menghasilkan tontonan musik yang asyik. Irama yang diusung adalah reggae, suatu aliran musik yang berkembang di Jamaika, sebuah negara di Kepulauan Karibia, pada belahan benua Amerika Utara. Dunia mengenal reggae melalui sang ikon, Bob Marley.

Kembali ke video postingan, sang pria berkaus putih dalam video tersebut adalah David 'The Kiffness' Scott, penyanyi dan youtuber asal Afrika Selatan. Lantas siapa sosok sang bocah? Pertanyaan itulah yang membuat saya penasaran untuk menggali informasi lebih lanjut.    

Tak Punya Sepatu Sekolah dan Tiada Uang Jajan Makan Siang

Video yang dibahas di atas mendadak viral pada akhir 2022 lalu. Lebih dari 14,8 juta orang telah menonton It's a Beautiful Day di TikTok, dan hingga minggu ini versi remix-nya telah ditonton lebih dari delapan juta kali di YouTube.

Sejatinya, video tersebut berawal dari sebuah rekaman video guru Sekolah Dasar Top Hill di St. Elizabeth, Jamaika pada 2017 tentang seorang muridnya yang hobi bernyanyi. Video pendek itu kemudian menarik hati David 'The Kiffness' Scott yang lantas di-remix oleh David. Murid sekolah dalam video tersebut bernama Rushawn Ewears yang masih berusia 10 tahun saat itu.

Berdasarkan informasi yang dilansir pada sebuah kanal media, jamaica-gleaner banyak cerita dan testimoni menarik tentang sosok Rushawn Ewears ini.

Setelah videonya viral, Rushawn Ewears digambarkan sebagai seorang bocah yang melalui musik telah memenangkan hati jutaan orang di seluruh dunia dengan membawakan It's a Beautiful Day. Banyak pula yang menggambarkan Rushawn sebagai berkat, khususnya pada saat orang-orang membutuhkan semangat untuk bangkit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline