Lihat ke Halaman Asli

Dasar Ngendeg, Mangga Muasam Dibilang Manis (Humor)

Diperbarui: 16 Juni 2016   14:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Wikimedia

Ini cerita yang pernah saya dengar dari radio, dulu ketika saya kuliah di kota Malang. Tentu saja cerita tersebut dikemas dalam bahasa Jawa-Timuran yang khas. Begini ceritanya dalam bahasa Indonesia.

Jembak sudah empat hari berpuasa, dan dia merasa ada yang kurang saat berbuka puasa. Maklum, selama ini menu berbukanya tidak pakai buah. Jembak berpikir alangkah enaknya bila nanti berbuka ada menu buahnya.

Ide itu direalisasikan. Jembak ke Pasar Besar, cari buah mangga.

“Ini dia,” pikir Jembak saat dia melihat ada yang jual mangga, ranum dan tampaknya manis. Berikit tanya jawab Jembak dengan penjual Mangga.

Jembak: “Mangganya manis Cak?”

Penjual Mangga: “Lho, Sampeyan itu piye, mosok kayak gini kok gak manis, Dik.”

Jembak: “Berapa harganya, Cak?”

Penjual Mangga: “Satu sepuluh ribu, Dik.”

Jembak: “Benar manis ya? Jangan nipu lho Cak!”

Penjual Mangga: “Pokoknya pasti manis Dik. Kalau gak manis nanti bawa kesini. Tak ganti.”

Begitulah, Jembak beli tiga buah mangga, dengan harga 30 puluh ribu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline