Lihat ke Halaman Asli

Oktavian Balang

Kalimantan Utara

Suka Duka Seorang Kurir

Diperbarui: 9 April 2021   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kurir mengirimkan barang (Sumber : www.mpssoft.co.id)

Seiring dengan berjalannya waktu, di tambah lagi akses jaringan internet yang mudah di jangkau oleh semua kalangan menciptakan sebuah babak baru di bangsa ini. Akibat perkembangan zaman, bangsa ini mengalami berbagai macam perkembangan, khususnya perkembangan teknologi

Dahulu, sebelum berkembangnya teknologi di bangsa ini, contoh seperti  sepasang kekasih yang menjalin hubungan jarak jauh, paling mentok untuk melepaskan rindu mereka hanya bisa mendengarkan suara via telpon. Namun saat ini, semuanya di permudah dengan layanan video call, yang membuat satu dan lainnya layaknya berbicara langsung via Handphone.

Di sisi lain, bisnis online juga kini kian berkembang pesat. Siapa saja yang ada di  seluruh negeri ini bisa menjalankan usaha bisnis online tersebut. Tak jarang permintaan pasar pun kini kian meluas yang merambah diseluruh pelosok negeri ini. 

Dalam menjalani bisnis tersebut,  jelas toko online atau pedagang online harus bermitra dengan jasa ekspedisi pengiriman barang guna memperlancar bisnis mereka.

Sebagian besar manusia bekerja keras demi membeli sebuah mimpinya, dan itu semua harus kita bayar dengan darah, keringat, dan air mata.
Contohnya seperti saya, yang lahir pada 1989 silam, yang mencoba untuk bangkit dari keterpurukan buah dari ketidakseriusan di masa silam. Kini saya mencoba kembali untuk mengapai mimpi itu yang di wujudkan dengan bekerja.

Sudah hampir 1 setengah tahun saya bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi pengiriman paket sebagai kurir.status saya sekarang PKWT atau (perjanjian kerja waktu tertentu) berkat pekerjaan ini saya memberanikan diri untuk kembali berkuliah  dan mengulang dari 0 lagi.

Puji tuhan, saat ini saya sudah semester 3 jalan semester 4 yang biaya  kuliahnya pun hasil mandiri saya sendiri. Mau tidak mau, saya harus adil untuk membagi waktu kerja dan dengan kuliah, puji tuhan, si penerima paket bisa memaklumi keadaan saya dan syukurnya nilai saya selama 3 semester ini tidak terganggu dan malah bagus.

Sebagian besar orang 'awam' menganggap pekerjaan kurir adalah pekerjaan yang paling gampang, tanpa tenaga, tanpa mengeluarkan modal yang banyak, ya, paling-paling modal pulsa dan bensin hanya mengantar ke alamat atau si penerima lalu selesai.

Banyak suka duka yang saya alami sepanjang mengantarkan paket, kepanasan dan kehujanan itu sudah biasa,belum lagi kami mendapatkan alamat fiktif, yang di mana alamat tidak lengkap beserta nomor hp si penerima tidak aktif.

Hal tersebut sangat berpengaruh pada persentase kerja kami, karna sebagian kami bekerja sepenuh tenaga untuk mengantarkan paket untuk mendapatkan gaji, dan kedua untuk mendapatkan bonus dari staf admin yang membawahi kami.

Bila paket sukses 100%, kami mendapatkan bonus, namun sebaliknya, bila paket tersebut tidak di ambil dengan berbagai macam alasan, otomatis kami tidak mendapatkan bonus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline