Lihat ke Halaman Asli

Kaitan Gayus dan Uya Kuya

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa kaitan dua pribadi pada judul diatas? Sebenarnya mudah ditebak, karena Gayus sering berubah-ubah keterangannya (“jangan dibilang bohong, ntar ada yang tersinggung”) dan Uya Kuya sering membuat orang berkata terus terang, walaupun tanpa sadar.

Kita tentu sepakat bahwa korupsi ialah kejahatan yang sudah merajalela dan termasuk Extra Ordinary Crime alias Kejahatan Luar Biasa. Untuk memberantasnya tentu diperlukan cara yang luar biasa juga.Kita lihat sendiri bagaimana Uya Kuya membuat orang berkata jujur dan mengakui kesalahannya tanpa malu-malu. Bagaimana jika Gayus diperiksa dengan cara ini?.

Periksa semua koruptor dengan cara yang luar biasa ini, saya jamin pasti mereka akan gemetar dan tidak bisa bohong lagi. Jadi tidak diperlukan lagi penyidikan dan penyelidikan yang lama dan melelahkan polisi dan jaksa bahkan hakim pun tinggal ketuk palu. Adakan sidang terbuka dan masyarakat bisa menyaksikan berapa dikorupsi,dan ditaruh dimana saja hasil korupsinya. Para pengacara pasti kebat-kebit juga karena gak bisa "nyogok" polisi, jaksa dan hakim dengan bualan dan sebagainya.

Secara hukum acara memang kurang mendukung, namun jika semua pihak bersatu memerangi korupsi maka tak ada yang mustahil. Kita buat KUHAP khusus untuk koruptor dan minta persetujuan DPR, kalo mereka tidak setuju maka mereka termasuk pihak yang mendukung suburnya korupsi di Indonesia.

Lihatlah bagaimana lihainya merekaberkelit dalam menghindari jeratan hukum.Bahkan untuk Cirus Sinaga, Kompol Arafat,Sumartini, Edmond Illiyas, Haposan Hutagalung dkk juga diperiksa dengan cara ini. Pasti seru dan buka-bukaan yang luar biasa. Bahkan dunia akan tercengang dan tepuk tangan melihat cara baru dan sangat strategis ini.

Setuju nggak???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline