Lihat ke Halaman Asli

Meningkatkan Kesadaran akan Nilai Sampah di Bantul Warung: Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik oleh Mahasiswa UAD

Diperbarui: 11 September 2022   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dalam rangka mendukung program Bantul Bersama (Bantul Bersih Sampah) 2025, mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan, Periode-96 Unit III.C.1, mengadakan sosialisasi pemilahan sampah dan pelatihan pengolahan sampah organik dapur dengan media Ember Tumpuk. Sosialisasi dan pelatihan tersebut dilaksanakan di Balai Dusun Bantul Warung, Kelurahan Bantul, Kecamatan Bantul pada Kamis. 25 Agustus 2022 dan diikuti oleh ibu-ibu kader PKK Dusun dan beberapa warga masyarakat. Dalam pelatihan tersebut mereka menghadirkan pemateri dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul, Muhammad Syahid.

"Acara ini merupakan respon kami mahasiswa KKN UAD terhadap kondisi TPA Piyungan yang sempat overload sehingga sampah di beberapa tempat di DIY sempat terbengkalai. Untuk meminimalisir hal itu maka dalam sosialisasi kami tidak hanya mengajak, tetapi juga memberi pelatihan bagaimana cara meminimalisir sampah di daerah Bantul Warung" ujar Bekti Susilo selaku ketua KKN Unit III.C.1. Dalam acara tersebut warga diajak untuk melakukan prinsip 3 R, yaitu: Reduce atau mengurangi sampah an-organik, Reuse atau menggunakan ulang sampah yang masih memiliki nilai guna, dan Recycle atau mengolah kembali sampah-sampah yang dihasilkan.

Dokpri

Yang menjadi fokus utama dalam sosialisasi dan pelatihan itu ialah Recycle atau mengolah kembali dengan sasarannya ialah sampah organik dapur. Pengolahan kembali sampah tersebut ialah dengan memanfaatkan Maggot (larva lalat BSF) untuk membantu proses pengomposan sampah organik yang ditempatkan di dalam media Ember Tumpuk, sehingga dari pengolahan tersebut dapat menghasilkan POC (Pupuk Organik Cair) dan kompos yang dapat digunakan untuk perkebunan dan pertanian.

Dalam acara tersebut Muhammmad Syahid selaku pemateri menegaskan bahwa "Sampah yang kita hasilkan adalah tanggung jawab kita, dan sampah-sampah itu harus bisa berhenti di hulu atau berhenti di kita sendiri".

Dengan adanya acara tersebut diharapkan dapat menyadarkan masyarakat Bantul Warung bahwa sampah-sampah yang kita hasilkan pada dasarnya masih memiliki nilai guna dan nilai ekonomis di dalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline