Kata Bullying sudah tidak asing lagi dalam dunia pendidikan ,hal ini sering ditemui atau diaalami oleh anak- anak atau siswa diberbagai jenjang pendidikan,dimulai dari TK sampai jenjang selanjtunya bahkan sampai perguan tinggi. Bullying sangat berpengaruh pada Mental atau psikis anak,baik yang melakukan Bullying maupun korban dari Bullying. Pelaku Bullying cenderung akan memiliki sifat yang selau Arogan dan sulit untuk mengendalikan emosi, pada akhirnya memiliki sifat yang sangat tidak diharapkan baik akhlak,moral dan tingkah laku. Sedangkan bagi siswa yang menjadi korban Bullying justru sebaliknya memiliki sifat yang cendrung negative,siswa sering menyendiri,susah berteman bahkan selalu memiliki sifat mider atau merasa rendah diri.
Bullying adalah tindakan penindasan yang sering kali dilakukan secara berkelompok. Pada lingkungan sekolah, kelompok yang melakukan bullying cenderung merasa berkuasa dan menganggap anak lain lebih lemah dari mereka. Hal yang sama juga dapat ditemukan di lingkungan kerja dan sosial lainnya. Orang-orang dengan kekuasaan memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan penindasan.
Adapun beberapa penyebab seseorang melakukan bullying antara lain:
Melihat orang tua yang sering bertengkar.
- Pola asuh orang tua yang tidak sehat (terlalu dibebaskan, terlalu keras, maupun kekurangan kasih sayang dan perhatian).
- Pernah menjadi korban tindak kekerasan/bullying.
- Memiliki rasa percaya diri yang rendah.
- Sulit dalam bersosialisasi.
- Cemburu dengan orang lain.
- Ingin diterima dalam pergaulan.
- Pengaruh dari orang-orang sekitarnya untuk ikut melakukan bullying.
- Pengaruh dari game atau tontonan yang tidak sesuai dengan usianya.
- Merasa lebih baik dengan menggunakan kekuatan fisik untuk melampiaskan amarah atau balas dendam.
- Selalu ingin mendominasi dan berkuasa atas orang lain.
- Tidak bisa mengontrol diri.
- Jenis-Jenis Bullying
Jenis-Jenis Bullying
1. Bullying secara Fisik
Bullying yang dilakukan secara fisik biasanya meninggalkan bekas luka di bagian tubuh, seperti memar. Adapun beberapa contoh tindakan bullying yang dilakukan secara fisik adalah memukul, menendang, menjegal, mencubit, atau mendorong seseorang.
2. Bullying secara Lisan (Verbal)
Tindakan bullying juga bisa dilakukan secara lisan, seperti menghina, mengejek, dan mengolok orang lain. Meskipun tidak meninggalkan luka yang terlihat secara fisik, bullying secara lisan ini merupakan jenis pelecehan yang ditargetkan (targeted harassment) yang pada akhirnya dapat berujung pada tindakan kekerasan fisik.
3. Bullying secara Sosial
Bullying yang dilakukan secara sosial biasanya tidak mudah dideteksi. Maka dari itu, jenis bullying ini sering dikenal sebagai penindasan terselubung (covert bullying). Tujuannya adalah untuk merusak reputasi seseorang dalam lingkungan sosial.