Lihat ke Halaman Asli

Deklarasi Partai Nasional Demokrat Jadikan Partai Demokrat Sekarat

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1311734214392089532

Sesuai dugaan penulis selama ini, akhirnya Ormas Nasdem "menjelma" menjadi Partai Nasional Demokrat (Partai Nasdem), Selasa (26/7/2011). Partai Nasdem resmi sebagai salah satu partai yang akan bertarung pada Pemilu 2014. Deklarasi Partai Nasdem dilakukan di Hotel Mercure Ancol Jakarta, yang disiarlan langsung oleh MetroTV. Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Ahmad Rofiq,, mengatakan, deklarasi itu merupakan salah satu cara untuk melakukan gerakan perubahan menuju restorasi cita-cita PRepublik Indonesia. Ahmad menuturkan, struktur partainya saat ini telah terbentuk di 100 persen di provinsi, kabupaten, dan kecamatan seluruh Indonesia. Bahkan di Pulau Jawa telah terbentuk hingga struktur desa, kelurahan, dan tempat pemungutan suara (TPS). Manifesto Partai Nasdem Partai Nasdem yang sebelumnya merupakan Ormas itu mencetuskan Manifesto pada 1 Februari 2010, dengan teks lengkap sebagai berikut: Reformasi telah dan tengah mengantar Indonesia sebagai negara demokrasi. Tetapi, kami menolak demokrasi yang hanya sekedar merumitkan tata cara berpemerintahan tanpa mewujudkan kesejahteraan umum. Kami menolak demokrasi yang hanya menghasilkan rutinitas sirkulasi kekuasaan tanpa kehadiran pemimpin yang berkualitas dan layak diteladani. Kami menolak demokrasi tanpa orientasi pada publik. Kami menolak demokrasi yang sekadar menjadi proyek reformasi tanpa arti. Kami mencita-citakan demokrasi Indonesia yang matang, yang menjadi tempat persandingan keberagaman dengan kesatuan, dinamika dengan ketertiban, kompetisi dengan persamaan, dan kebebasan dengan kesejahteraan. Kami mencita-citakan sebuah demokrasi berbasis warga negara yang kuat, yang terpanggil untuk merebut masa depan yang gemilang, dengan keringat dan tangan sendiri. Nasional Demokrat adalah gerakan perubahan yang berikhtiar menggalang seluruh warga negara dari beragam lapisan dan golongan untuk merestorasi Indonesia. Nasional Demokrat tidak hanya bertumpu dan berpusat di Jakarta, melainkan gerakan perubahan yang titik-titik sumbunya terpencar di seluruh penjuru Indonesia. Visi dan Misi Partai Nasdem Dari situs resmi Partai Nasdem, dapat dilihat Visi dan Misi Partai yang diinsiatifi oleh mantan dedengkot Partai Golkar, sekaligus pengusaha dan pemilik Metro TV itu adalah sebagai berikut: Visi Kemerdekaan Indonesia yang Utuh! Misi

  1. Membangun Politik Solidaritas

Berarti menata kembali demokrasi melalui partisipasi rakyat dari tingkat lokal hingga terbentuknya solidaritas nasional (melalui jalur partai politik dan non-partai politik), memantapkan reformasi birokrasi sebagai pelayan rakyat dan bukan alat kekuasaan, negara-bangsa dan negara konstitusional yang kuat.

  1. Menggerakkan Ekonomi Emansipatif dan Partisipatif

Berarti menggerakkan potensi manusia yang produktif (perluasan kesempatan lapangan kerja, kemampuan kewirausahaan dan akses permodalan, khususnya di pertanian, pedesaan, dan maritim), penguasaan dan pengelolaan sumberdaya alam secara bergotong-royong, bernilai tambah, dan berwatak nasional, keberpihakan kepada UMKM, serta restorasi industri dasar dan industri olahan.

  1. Menumbuh-kembangkan Budaya Gotong Royong

Berarti merestorasi pendidikan karakter bangsa yang menjunjung tinggi pluralisme, kebebasan berekspresi, solidaritas sosial (tolong-menolong), penghargaan terhadap budaya lokal; membangun ilmu pengetahuan berbasis warisan budaya bangsa; memajukan teknologi tepat guna; dan kelestarian ekologi.

Restorasi Indonesia

Dalam situs resmi Nasdem tersebut, Partai Nasdem meluncurkan program Restorasi Indonesia yang akan dicapai dengan tiga komponen : Pertama, restorasi negara-bangsa yang berupa upaya membangun keteladanan kepemimpinan, membangun karakter gotong royong sesuai dengan dasar negara dan membangun kepercayaan rakyat terhadap institusi negara. Kedua, restorasi kehidupan rakyat yang berupa upaya membangun gerakan arus bawah atas prakarsa rakyat, yang membawa nilai-nilai kebajikan, spiritualitas kebangsaan, solidaritas sosial, kearifan budaya lokal, dan etos kerja yang produktif. Ketiga, restorasi kebijakan internasional yang berupa upaya membangun keseimbangan baru dalam tata dunia yang lebih adil, damai dan menjaga kelestarian alam semesta. Mendapat Sambutan Antusias Masyarakat Menyimak ketiga komponen yang dicita-citakan Partai Nasdem itu, tentu sangat menarik bagi sebagian (besar?) masyarakat Indonesia yang sudah sangat muak melihat dan merasakan carut marutnya Pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang telah berkuasa sejak 2004. Keadaan kehidupan rakyat tidak semakin baik, bahkan terasa semakin buruk. Seperti garga kebutuhan Sembilan bahan pokok semkain tidak terkendali, kelangkaan BBM terjadi di berbagai daerah, hutang negara semakin tinggi, pemberantasan korupsi malah semakin merjalela, bahkan melibatkan para petinggi dan kader-kader partai Demokart. "Nyanyian" Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat melalui BBM, wawancara langsung dengan Metro TV dan TVOne baik hanya dengan audio (suara), maupun dengan visual melalui SkyPE yang secara terang-terangan menuduh Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbanginrum terlibat berbagai kasus korupsi dan menggunakan politik uang saat terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Hal ini semakin diperparah dengan tuduhan terhadp beberapa pertinggi Partai Demokrat yang diduga terlibat korupsi atau menerima uang proyek pembanguan Wisma Atilt Sea Games di Palembang dan Proyek Ambalang, menambah ketidak-sukaan publik terhadap Partai yang sedang berkuasa itu. Apalagi kasus Andi Nurpati tentang surat palsu Mahkamah Konstitusi saat menjadi petinggi di KPU dan kasus rumah tangga Ruhut Sirompul, menambah faktor negative terhadap Partai yang dibesarkan oleh SBY itu. Melihat kasus-kasus yang melanda Partai Demokrat, dan karena faktor ketidak-puasan rakyat terhadap Pemerinthan SBY, tidak heran bila anggota Partai Nasdem saat dideklarasikan sudah ada 1,3 juta lebih warga Indonesia yang menyatakan bergabung dan terdaftar sebagai anggota partai itu. Oleh karena itu, Partai Nasdem optimistis akan mampu mendulang sukses di Pemilu 2014, dan tidak khawatir dengan angka parliamentary threshold (PT) yang akan ditetapkan. Mereka yakin anggota dan simpatisan Partai Nasdem akan jauh lebih banyak lagi menjelang Pemilu 2014 yang akan datang. Bukan Hanya Meramaikan Pemilu 2014 Ketua Umum Partai Nasdem Patrice Rio Capella menegaskan, partai yang dipimpinnya tidak didirikan sekadar ikut meramaikan pemilihan umum, tetapi demi cita-cita melakukan perubahan di Indonesia. "Partai Nasdem hadir bukan untuk semata-mata ikut dalam pertarungan elektoral, bukan hanya ikut-ikutan mewarnai hiruk pikuk pemilu," kata Patrice saat menyampaikan pidato politik pada deklarasi Partai Nasdem di Jakarta, Selasa. Kehadiran Partai Nasdem, lanjut Patrice, juga bukan merupakan bentuk respon sesaat terhadap karut marutnya kondisi bangsa."Partai Nasdem adalah alat perjuangan baru agar demokrasi di Indonesia menemukan kesejatiannya, dan bukan sekedar praktik formal prosedural semata," ucapnya, menegaskan. Partai Nasdem, kata Patrice, juga bertekad menghadirkan politik yang berkarakter dan bersih, politik yang diimbangi dengan gagasaan dan ideologi. Dikatakannya, Partai Nasdem bukan buah politik pencitraan, juga tidak bergantung pada popularitas tokoh. "Partai Nasdem lahir dari upaya bersama karena kami sadar bahwa kebersamaan itulah inti untuk membangun bangsa" Mahasiswa Mulai Demo Anti Pemerintah Para mahasiswa telah mualai berdemonstrasi mennyatakan ketidak-puasan mereka terhadap Pemrintahan SBY. Aksi gabungan 17 perguruan tinggi di Yogyakarta Selasa 26 Juli, menyerukan Tujuh Gugatan (Tugu) kepada Pemerintah. Saat aksi berlangsung massa membawa gambar Presiden dan Wakil Presiden sambil membawa sebuah replika keranda. Gambar SBY-Boediono yang sempat dipasang di salah satu pagar pintu gerbang. "Pemerintahan SBY-Boediono gagal mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi rakyat," kata Abdul Khalik koordinator aksi saat berorasi. Mereka juga menyatakan muak terhadap tingkah laku para elit politik yang sudah tidak memperhatikan nasib rakyat. Elit politik justru dituding telah menguras dan memeras rakyat dengan menggerogoti kekayaan Negara. Apalagi terbukti hasil Rakornas Partai Demokrat di Sentul baru-baru yang berthema "Bersih-bersih" itu tidak menghasilkan apa-apa untuk kepentingan rakyat atau tidak membersihkan kader Parrtai yang bermasalah, kecuali memecat Nazaruddin yang masih buron itu Tuduhan Nazaruddin terhadap Anas Urbaningrum yang korup atau melakukan pencuccian uang dan politik uang, sulit dibantah melihat betapa mewah rumah dan mobil Anas, hanya beberapa tahun setelah bergabung di Partai Demokrat. Tidak pelak lagi, kehadiran Partai Nasdem tidak hanya akan meurunkan jumkah suara banyak partai peserta Pemilu 2014, bahkan dapat menjadikan Partai Demokrat yang mengusung Anti Korupsi saat kampanye 2009, akan ditinggalkan para konstetuant-nya. Kehancuran Partai Demokrat semakin nyata, Partai Demokrat sudah dalam Stadium Sekarat. Kita lihat dan buktikan saja pada Pemilu 2914 yang akan datang Depok, 27 Juli 2011 Dari berbagai sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline