Lihat ke Halaman Asli

Welcome The Holly Ramadhan, I Love You

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bulan Ramadhan yang suci akan datang dalam hitungan hari. Berdasarkan perhitungan dan penetapan PP Muhamaddiyah, 1 Ramadhan akan jatuh pada 11 Agustus 2010.

Dari Salman ra, ia berkata, pada akhir bulan Sya’ban, Rasulullah saw berkhutbah kepada kami. Beliau bersabda: ”Wahai manusia, telah dekat kepadamu bulan yang agung lagi penuh berkah. Bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang di dalamnya Allah menjadikan puasa sebgai fardhu dan bangun malam sebagai sunah.

Barangsiapa mendekatkan diri di dalamnya dengan beramal saleh, maka pahalanya seperti orang yang beramal fardhu pada bulan lainnya. Dan barangsiapa yang beramal fardhu di dalamnya, maka pahalanya seperti orang yang beramal tujuh puluh amalan pada bulan lainnya.

Inilah bulan kesabaran, dan pahala sabar adalah surga. Inilah bulan kasih sayang, bulan saat rezeki seorang Mukmin ditambah. Barangsiapa memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka itu menjadi ampunan bagi dosa-dosanya, dan mendapat pahala yang sama tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun.Para sahabat berkata: ”Ya Rasulullah, tidak setiap kami memiliki makanan untuk diberikan kepada orang-orang yang berpuasa. Beliau bersabda: ”Allah memberi pahala kepada orang-orang yang memberikan makanan kepada orang untuk berbuka puasa meskipun hanya sebutir kurma, seteguk air atau sesisip susu.

Inilah bulan yang di awalnya penuh rachmat, tengahnya penuh ampunan, dan akhirnya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa meringankan tugas hamba-hamba sahayanya pada bulan itu, maka Allah akan mengampuninya dan membebaskannya dari api neraka.

Perbanyaklah empat amalan pada bulan itu. Dua di antaranya menyenangkan Tuhan-mu, dan dua lainnya kamu pasti membutuhkannya. Adapun dua perkara yang yang dengannya kamu menyenangkan Tuhan-mu adalah, bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan kamu memohon ampun pada-Nya. Dan dua perkara yang kamu pasti memerlukannyaadalah kamu memohon surga kepada Allah dan kamu berlindung kepada-Nya dari api neraka. Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, maka Allah akan memberinya seteguk minuman dari telaga yang tidak akan haus hingga ia masuk surga (Ibnu Khuzaimah, Baihaqi dan Ibnu Hibban).

Semua orang beriman, diwajibkan berpuasa satu bulan penuh. Perintah berpuasa terdapat dalam Surat Al Baqarah sebagai berikut: ”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu,agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari tertentu. Barangsiapa yang sakit atau dalam perjalalan lalu dia berbuka, maka wajib baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannyajika mereka tidak berpuasa, membayar fidiah, yaitu memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan rela hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya. Dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahu”i (Al Baqarah 183-184)

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh rachmat. Abu Hurairah ra mengabarkan Muhmmad Rasulullah saw bersabda: ”Apabila datang bulan Ramadhan, maka dibukakan pintu-pintu dan ditutuplah pintu-pintu neraka, serta semua setan dibelenggu (HR Mslim)

Abu Hurairah ra juga memberitahukan bahwa Muhmmad Rasulullah saw bersabda: ”Apabila tiba malam pertama bulan Ramadhan, dibelenggulah para syaitan dan jin yang jahat. Juga ditutuplah pintu-pinu neraka, sehingga tiada satupun pintu yang terbuka. Sejak malam itu pula dibukakan pintu-pintu surga, hingga tiada satupun yang tertutup. Pada setiap bulan Ramadhan ada seruan: ”Wahai orang-orang yang berbuat baik, majulah. Wahai orang-orang yang berbuat jahat, berhentilah. Allah SWT juga membebaskan banyak orang dari api neraka. Dan yang demikian itu terjadi setiap malam selama bulan Ramadhan (HR Ibnu Hibban dan Al Hakim).

Banyak Keistimewaan Ibadah Puasa Ramadhan

Puasa itu Untuk Allah

Abu Hurairah ra mengemukakan, Muhammad Rasulullah saw bersabda: ”Puasa itu perisai. Apabila salah seorang di antara kalian berpuasa, hendaklah ia tidak berkata keji dan tidak bertindak bodoh. Jika ada seseorang memerangi atau mengumpatnya, hendaklah ia berkata: ”Sesungguhnya aku sedang berpuasa. Demi Dzat yang jiwaku ada di Tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang sedang berpuasa itu di sisi Allah lebih harum daripada bau kasturi. Allah SWT berfirman: ”Orang yang berpuasa meninggalkan makan dan minum untuk diri-Ku (Allah). Jadi puasa itu untuk diri-Ku dan Aku sendiri yang akan memberikan pahalanya. Kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya (HR Buchari)

Puasa Amalan Yang Tiada Bandingnya

Abu Umamah ra memberitakan bahwa ia pernah mendatangi Muhammad Rasulullah saw, dan berkata: ”Perintahkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan aku ke dalam surga”. ”Hendaklah engkau berpuasa, karena puasa itu merupakan amalan yang tiada tandingnya”, jawab Nabi saw (HR Achmad, Nasa’i dan Hakim).

Puasa Menyempitkan Jalan Setan

Sofyan ra mengutarakan, Muhmmad Rasulullah saw bersabda; ”Sungguh syaitan itu mengalir dalam diri manusia seperti mengalirnya darah. Maka persempitlah saluran-saluran baginya dengan lapar” (HR Muslim)

Puasa Penghalang Dosa

Muhammad Rasulullah saw bersabda: ”Sesungguhnya puasa itu adalah penghalang dari perbuatan dosa. Maka bila salah seorang dari kalian berpuasa, janganlah mengucapkan perkataan yang keji dan jangan berbuat jahil. Dan seandainya ada orang yang mengajaknya berkelahi atau melontarkan makian kepadanya, hendaklah ia menjawab: ”Aku sedang berpuasa” (HR Bukhari)

Puasa Hapuskan Dosa

Abu Hurairah ra mengatakan, Muhmmad Rasulullah saw bersabda: ”Barangsiapa berpusa bulan Ramadhan dengan beriman dan mengharap ridho Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya pada masa lalu” (HR Bukhari-Muslim)

Doa Orang Berpuasa Tak Tertolak

Abu Hurairah ra mengungkapkan Muhmmad Rasulullah saw bersabda: ”Tiga golongan yang permohonannya tidak tertolak adalah: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka, seorang pemimpin yang adil dan seorang yang teraniaya. Permohonan ketiga golongan itu diangkat oleh Allah swt sampai ke awan dan dibukakan pintu-pintu langit untuk dirinya. Lalu Tuhan Yang Maha Perkasa dan Maha Tinggi berfirman: ”Demi Kejayaan-Ku , pasti Aku akan menolongmu, walaupun beberapa saat kemudian” (HR Achmad dan Tirmizi).

Puasa Jauhkan Diri dari Neraka

Abu Sa’id Al Khudri ra mengutarakan, bahwa Muhammad Rasulullah saw bersabda: ”Tidaklah seoarng hamba berpuasa pada suatu hari di jalan Allah, melainkan dengan puasa hari itu Allah akan mejauhkannya selama tujuh puluh musin” (HR Jamaah Ahli Hadist).

Pintu Khusus di Surga Untuk Orang Yang Berpuasa

Sahal bin Sa’ad ra memberitakan, bahwa Muhammad Rasulullah saw bersabda: ”Sesungguhnya surga itu mempunyai satu pintu yang disebut Babu Ar Royyan. Pada Hari Kiamat, pintu tersebut akan bertanya: ’Dimanakah orang-orang yang berpuasa?”. Apabila orang yang terakhir dari orang-orang yang berpuasa telah masuk, maka pintu itu akan tertutup”(HR Jamamh Ahli Hadist)

Bulan Diturunkan Permulaan Al Qur’an

Pada bulan Ramadhan, diturunkan permulaan Al Qur’an, yang dikenal sebagai malam Nuzul Qur’an, yang biasanya diperingati pada malam ke 17 Ramadhan. Perhatikan Ayat 185 dari Surat Al Baqarah di bawah ini: ”Beberapa hari yang tertentu itu adalah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dengan yang bathil. Karena itu barangsiapa di antara kamu hadir di negeri tempat tinggalnya di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa di bulan itu, dan barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan, lalu ia berbuka, maka wajib baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada bulan-bulan yang lain. Allah menghendaki kemudahan dan tidak mengehendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu ber-syukur”

Bulan Amal dan Ibadah

Allah melipat-gandakan ganjaran pahala di bulan Ramadhan. Ibadah wajib pahalanya dilipatkan minimal 10 akli lipat, atau 700 kali bahkan tak terbatas, terutama pada malam Lailatul Qadr yang lebih baik dari seribu bulan (hampir 84 tahun beribadah).

Disamping ibadah wajib berupa puasa Ramadhan dan shalat fardhu lima waktu, dalam bulan Ramadhan ini kita dianjurkan untuk melaksanakan ibadah-ibadah sunah sebanyak-abanyaknya, antara lain.


  • Shalat tarawawih dan shalat-shalat sunah lain sebelum dan sesudah sahalat fardhu, shalat tahajud, shalat witir, shalat duha, dlsb.
  • Baca Al Qur’an satu juz setiap hari/ malam, sehingga chatam di akhir Ramadhan
  • Berzikir mengingat Allah
  • Memberi buka puasa walupun hanya sebutir kurma atau segelas air minum
  • Sedekah. Infak, zakat mal, fitrah
  • Iktikaf, terutama 10 terakhir di bulan Ramadhan untuk mendapatkan Malam Lailatul Qadr

Lailatul Qadr

Allah berfirman: ”Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur’an pada malam kemuliaan.Dan tahukah kamu,apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat, dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhan-nya mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar” (Al Qadr 1-5)

Dari Abu Hurairah ra , Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa berdiri shalat pada malam Lailatul Qadr karena iman dan ihtisab (yakin dan ikhlas), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Bukhari, Muslim At Targhib)

Dari Anas ra, bahwa ketika bulan Ramadhan, Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya bulan Ramadhan telah tiba pada kalian, yang di dalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa terhalang dari memperoleh kebaikan malam itu, sungguh ia telah kehilangan seluruh kebaikannya. Dan tidaklah terhalang dari mendapat kebaikan malam itu kecuali orang yang malang”(Ibnu Majah At Targhib)

Dari Anas ra, Rasulullah saw bersabda: “Apabila tiba lailatul Qadr, maka Jibril turun ke langit dunia bersama para malaikat dan akan berdoa bagi orang-orang yang berdiri shalat malam atu duduk mengingat Allah”… (Baihaqi).

Pentingnya Kita Berusaha Mendapatkan Lailatul Qadr

Rasulullah saw, menyatakakan bahwa malam Lailatul Qadr itu adalah pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, terutama di malam-malam ganjil, yaitu malam ke 21, 23, 25, 27 dan 29. Kalau kita beribadah di malam Lailatul Qadr, itu setara dengan seribu bulan atau 84 tahun beribadah. Umur kita saja mungkin tidak sampai setua itu. Jadi sangta rugilah bila kita tidak berusaha untuk mendapatkannya.

Rasulullah saw dan para sahabat selalu melakukan iktikaf di mesjid pada 10 malam terakhir. Perhatikan ayat di bawah ini:

Dihalalkan bagimu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf padamu. Maka sekarang campurilah mereka, dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudain sempurnakanlah puasa itu sampai malam, tetapi janganlah kamu campuri mereka itu saat kamu beriktikaf dalam mesjid. Itu larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa (Al Baqarah 187)

Iktikaf di Mesjid

Untuk mendapatkan Malam Lailatul Qadr, saat ini sudah banyak kaum Muslimn dan Muslimat yang beriktikaf di mesjid, teutama di 10 malam terakhir di bulan Ramadhan. Di Jakarta dalam beberapa tahun terakhir ini telah dilakasankan iktikaf di banyak mesjid besar seperti Istiqlal dll. Begitu juga di daerh lain.

Saya anjurkan anda melakukan iktikaf di mesjid. Carilah informasi di mesjid mana iktikaf dilaksankan di kota anda. Tapi kalau tidak ada atau anda belum tahu tempatnya, anda bisa melakukannya di mesjid yang terdekat dengan rumah anda.

Khuruj di Bulan Ramadhan

Pada saat anda membaca artikel ini, penulis sedang melakukan dakwah dan tabligh khuruj fi sabilillah dari kota ke kota, kampung ke kampung, dari mesjid ke mesjid, untuk berjumpa dengan saudara-saudara seiman selama 40 hari. Mengajak orang-orang kepada kebaikan, mengajak kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar. Jadi selama Ramadhan, kami beriktikaf di mesjid, sehingga insya-Allah malam Lailatul Qadr tidak akan terlewatkan, karena mulai tanggal 1 s./d 30 Ramadhan kami iktikaf dan melakukan ibadah-ibadah di mesjid.

Saat ini begitu banyak saudara-saudara Muslim kita yang sedang lupa beribadah kepada Allah, terutama shalat lima waktu, padahal shalat itu adalah sebagai indicator dan barometer kita sebagai seorang Muslim, Shalat-lah yang kelak akan dihisab atau dinilai oleh Allah. Bila shalat kita baik, maka akan baik pula amal ibadah yang lain, sebaliknya bila shalat kita rusak, “blentang blentong”, maka amal-amal yang lain tidak akan dianggap sama-sekali.

Depok, 5 Juil 2010

Bakaruddin Is

Selamat menjalankan ibadah shaum (puasa) Ramadhan dan ibadah-ibadah lainnya.

Selamat ber iktikaf nanti di 10 malam terakhir bulan Ramadhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline