Lihat ke Halaman Asli

Kamu Harus Tetap Tumbuh dan Hidup (Part 1)

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1309760756289169927

[caption id="attachment_117893" align="alignnone" width="300" caption="Meaning of Life - http://reolepigu.blogspot.com"][/caption] Akhir-akhir ini, banyak sekali rekan-rekan yang saling berdiskusi tentang apapun. Berbagi pengalaman, berbagi petuah yang pernah didapat dari petualangan hidup masing-masing.

Rahasia Takdir untuk Membuat Manusia menjadi Bijak dan Optimal

Saya jadi ingat ketika tahun 2009 berdiskusi dengan salah satu petani di jogja.Ini tentang filosofi hidup. Coba teman-teman renungkan apa yang dikatakan oleh beliau. "Sebenarnya kita tidak perlu meminta banyak kepada Tuhan, karena Tuhan sudah berjanji untuk memberi lebih ketika kita bersyukur saja." "Apapun kelebihan yang akan tuhan berikan, Tugas kita satu, memahami arti bersyukur lebih dalam. Kaitkan kata bersyukur dengan selalu berusaha yang terbaik. Karena mungkin Tuhan hanya ingin melihat seberapa layak kita untuk mendapatkan tempat yang terbaik dan jalan yang terbaik" Ada alasanya yang kuat, mengapa takdir itu dirahasiakan. Mengapa ada pesan bahwa hidup cuma sekali. seharusnya itu semua membuat kita berfikir untuk tidak mempasrahkan semua dengan alasan bahwa kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Tetapi dengan berbuat yang terbaik untuk layak dapat yang terbaik, jalan terbaik atau memperbesar peluang untuk mendapatkan yang terbaik. Apa sih yang terbaik itu ? Sesuatu yang terbaik itu bisa jadi adalah sesuatu yang bisa jadi adalah keinginan kita. atau bahkan lebih dari itu, atau bisa jadi sesuatu yang diluar dugaan. Yang jelas, ketika kita sudah melakukan yang terbaik, peluang untuk mendapatkan yang terbaik adalah besar. Apapun itu. Ada pesan yang mengatakan bahwa Sukses bersifat relatif. Setiap orang memiliki arti sukses tersendiri. Dari pesan ini bisa kita sadari, bahwa betapa hebatnya arti sebuah ayat pada kitab suci yang mengatakan "Bahwa sesungguhnya, sebaik-baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain". Ya, benar, bahwa sukses yang bersifat umum dan memiliki level tertinggi adalah "Bermanfaat bagi orang lain". Sukses tidak bisa diartikan bahwa yang namanya sukses adalah ketika kita bisa menjadi PRESIDEN. karena jika seperti itu arti sebuah kesuksesan, maka orang yang tidak menjadi PRESIDEN dapat dikatakan orang gagal. Pada kenyataannya, didunia ini, semua kemajuan, semua manfaat muncul dari setiap orang yang mampu mengOPTIMALkan kemampuannya, bakatnya di bidangnya masing-masing. Hasil yang OPTIMAL itu muncul dari seberapa KENAL kita akan diri kita sendiri. Banyak orang yang mengetahui bahwa TAKDIR adalah RAHASIA, tetapi sebagian besar sudah mendahului TAKDIR dengan mengatakan "KAYANYA SAYA NGGAK AKAN BISA JADI ARSITEK YANG BAGUS" atau "KAYANYA SAYA NGGAK BISA MENYELESAIKAN ITU" atau "KAYANYA SAYA NGGAK BISA JADI SEPERTI ITU". Terlebih hal tersebut lebih sering muncul dari manusia-manusia yang katanya mampu untuk masuk ke dunia pendidikan untuk menjadi manusia yang BERGUNA karena telah TERDIDIK. MENTAL seperti ini akan lebih banyak melahirkan manusia-manusia yang hanya akan mencari 1000 alasan logis untuk TIDAK MELAKUKAN APAPUN. Bahkan pertimbangan resiko yang logispun dijadikan alasan untuk menutup mata terhadap SESUATU yang LEBIH BAIK didepannya. Berbeda dengan orang-orang yang lahir dengan segala keterbatasannya (keterbatasan FISIK, HARTA, ILMU, dll). Mereka bisa jauh lebih sukses ketika mereka hanya berfikir "SEHARUSNYA BISA, HANYA SAJA SAYA BELUM MENEMUKAN CARANYA". Kekuatan untuk terus mencoba dan produktif orang-orang seperti ini muncul dari keinginan mereka untuk bisa menghidupi keluarga mereka, keinginan agar anaknya bisa lebih baik dari dia, keinginan mereka untuk bisa menadapatkan sesuatu yang lebih baik yang katanya HANYA IMPIAN. Keadaan seperti ini yang membuat mereka menjadi lebih GIGIH, DISIPLIN dan PANTANG MENYERAH. Tuhan memberikan UNLIMITED PILIHAN, tetapi kita sering membatasi PILIHAN. GAP pengetahuan kita dengan TUHAN sangat jauh. Ketika Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kita dimasa yang akan datang, kita lebih banyak tahu yang terbaik untuk satu hari kedepan, dua hari kedepan, seminggu kedepan, sebulan kedepan atau setahun kedepan. Ketika Tuhan tahu yang terbaik, sekali lagi, TUHAN tidak pernah membatasi pilihan kita. Selama ini Tuhan hanya mengarahkan kita, membimbing kita agar tidak berjalan pada jalan yang salah. 1000 jalan menuju Roma, recana Tuhan adalah rencana yang terbaik. Melakukan semua sebaik mungkin dan melakukan yang terbaik adalah cara terbaik yang seharusnya kita lakukan untuk mendapat jalan yang terbaik. Karena TAKDIR itu RAHASIA, bisa jadi TUHAN akan menentukan TAKDIR diakhir (sangat akhir) Ikhtiar kita. Kita akan tetap HIDUP ketika kita memilih untuk HIDUP. Kita akan BERHENTI ketika kita memilih untuk BERHENTI. Tidak salah ketika kita belum bisa mencapai cita-cita kita, tidak salah ketika kita pernah jatuh, sedih atau apapun itu. Yang salah adalah ketika KITA TIDAK MEMILIH APAPUN untuk HIDUP kita. Untuk bisa menjadi MANUSIA yang bermanfaat bagi yang lain, Kamu harus tetap Tumbuh dan Hidup.. Tulisan ini, saya tulis juga di : ripiu.com dan FB Taufik Nur Adi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline