Lihat ke Halaman Asli

E-Learning : Model Baru Pendidikan Abad ke Dua Puluh Satu

Diperbarui: 3 Juni 2016   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi

“Our vision is : To provide a brighter future for Indonesians through quality, affordable, accessible, and sociable online education"

Penggalan kalimat diatas merupakan visi dari HarukaEdu yang merupakan salah satu start up yang bergerak dibidang pendidikan dan bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi untuk menyelenggarakan kuliah berbasis e-learning yang mencakup program S1 untuk bidang manajemen dan program S2 untuk  bidang komunikasi serta secara mandiri membuka program kelas dan sertifikasi online untuk bidang keahlian yang dibutuhkan oleh dunia kerja saat ini.

Dalam aktifitasnya sebagai sebuah lembaga yang bergerak dibidang pendidikan tentu cara yang ditempuh oleh HarukaEdu adalah sesuatu yang baru dan berbeda di dunia pendidikan. Lazimnya proses pendidikan formal kita selama ini berlangsung didalam kelas. Jadwal dan jam pelajaranya telah ditentukan secara baku mulai dari pagi hingga siang hari atau bahkan sore hari. Peserta didik tidak memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri kapan dan dimana ia harus belajar, dengan siapa ia harus belajar serta menggunakan cara seperti apa ia akan belajar. Prosesnya begitu kaku, ketat serta serba terbatas.

Namun, setelah internet hadir dan menjadi bagian dari kehidupan kita saat ini maka semuanya menjadi berubah. Perlahan model baru yang berbasis online mulai diterapkan hampir dalam semua bidang kehidupan kita menggeser model tradisional  yang mulai usang dan ketinggalan zaman.

Dalam dunia pendidikan sistem e-learning adalah model baru itu. Dalam pelaksanaanya sistem e-learning ini kemudian menggantikan model pembelajaran tradisonal yang masih memposisikan seorang pengajar sebagai penyiar yang kerjanya hanya memproduksi kata-kata yang ditransmisikan secara satu arah dan linear kepada para audiens atau peserta didik.

Pertanyaanya, seberapa efektifkan sistem pembelajaran berbasis e-learning seperti ini bisa menggantikan cara lama yang sudah sejak dulu berlangsung dalam proses pendidikan kita? Adakah manfaat yang bisa diperoleh dari sistem e-learning ini? Bagaimana dampaknya terhadapa lembaga pendidikan itu sendiri?

E-LEARNING DAN NET GENERATION

Jika kita memperhatikan secara seksama ternyata bukan cuma zaman yang telah berubah, namun generasinya juga telah ikut berubah. Jika sebelumnya kita mengenal generasi yang penyabar dan ikut-patuh terhadap segalanya tanpa banyak protes serta bersikap pasif terhadap segala sesuatunya, maka hari ini kita diperhadapkan dengan generasi baru yang serba reaktif, gemar menggunakan teknologi, tidak mau dikekang, memiliki keinginan untuk bebas menentukan sendiri jalan yang akan ditempuhnya serta gemar bersosialisasi dan membangun jejaring baik secara off line ataupun on line. 

Mereka generasi yang suka berkolaborasi namun tidak sabar dalam melakukan segala sesuatunya. Mereka generasi yang ingin belajar banyak hal namun dengan cara yang mereka tentukan sendiri.

Oleh karena itulah maka sistem e-learning yang menawarkan konsep kebebasan memilih waktu, kebebasan menentukan metode pembelajaran, kebebasan memilih tempat belajar, kebebebasan menentukan dengan siapa akan belajar serta kemudahan untuk berkolaborasi secara langsung dan terbuka dengan pihak lain menjadi sangat relevan dengan keingingan generasi saat ini.

Bisa kita bayangkan dengan sistem e-learning maka sangat memungkinkan bagi kita untuk menikmati konten pembelajaran sambil menikmati sunset di pinggir pantai, sambil berlibur bersama keluarga atau sedang melaksanakan kegiatan lain yang tentunya tidak akan terganggu dengan aktifitas menimba ilmu yang sedang dilakukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline