Lihat ke Halaman Asli

Sesat

Diperbarui: 24 Februari 2024   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu, kau menjauh.

Hingga tak terlihat utuh.

Dulu, Kau menjauh.

Seperti tak butuh.


Dulu, kau menjauh.

Bahkan, menuduh.

Mengusir untuk menjauh.

Hingga aku butuh, jadi buruh.


Sekarang, kau mendekat.

Seperti kerabat.

Kerabat, katamu.

Saudara, katamu.


Sekarang, kau mendekat.

Untuk menjadi pejabat.

Kau sekarang anggap aku kerabat.

Dalih, demi kepentingan rakyat.


Lalu, sekarang kau lelah.

Kau kalah.

Siapa yang salah.

Siapa penghianat.

Katamu, salah kerabat.


Dulu kau dimana?

Sekarang kau mendekat.

Jika kau butuh.

Kekalahan katamu dari kerabat 

Akhhhh kau sesat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline