Lihat ke Halaman Asli

Aliran Esensialisme dalam Filsafat Pendidikan dan Tokoh-tokohnya

Diperbarui: 9 Mei 2020   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr. wb.

Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang aliran Esensialisme dalam filsafat pendidikan dan tokoh -- tokoh yang terlibat dalam aliran ini.

Yang pertama saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu aliran esensialisme. Aliran esensialisme yaitu aliran dalam filsafat pendidikan yang berpandangan bahwa manusia hendaknya berpedoman kepada kebudayaan yang lama. Karena kebudayaan lama telah banyak memeberikan pengaruh positif terhadap kehidupan manusia. Kebudayaan lama yang saya maksud disini adalah kebudayaan atau nilai -- nilai yang sudah ada sejak awal peradaban manusia.

Contoh dari kebudayaan lama antara lain : menerapkan sikap disiplin pada peserta didik, guru harus menjadi sosok suri tauladan yang baik, harus mempunyai adab bertingkah laku yang baik, membiasakan berucap jujur sedari dini, dll.

Dalam pendidikan, aliran Esensialisme ini memandang bahwa pendidikan harus mengacu pada nilai -- nilai atau prinsip -- prinsip yang tertanam dalam kebudayaan terdahulu yang telah membuktikan pengaruh baiknya bagi kehidupan. Selain itu, tujuan penerapan aliran Esensialisme ini dalam pendidikan salah satunya yaitu untuk melestarikan warisan atau budaya yang ada sejak zaman peradaban umat manusia melalui suatu pengetahuan.

Dalam aliran Esensialisme ini terdapat tokoh -- tokoh yang berpengaruh di dalamnya, yaitu

a. William C Bagley, merupakan seorang pendidik asal Amerika. Ia lahir pada tanggal 15 Maret 1874 di Amerika.

b. Frederick Breeds, merupakan seorang filsuf pendidikan. Ia lahir pada tanggal 7 Juli 1862 di Amerika.

c. Issac Leon Kandel, merupakan seorang pendidik yang berasal dari Rumania. Ia lahir pada tahun 1881 di Rumania.

Mereka membentuk suatu lembaga yang bernama The Esesntialist Community pada tahun 1938. Mereka beranggapan bahwa fungsi paling utama dalam pendidikan yaitu menyampaikan dan melestarikan warisan budaya dan sejarah pada generasi muda.

Cukup sekian, semoga bermanfaat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline