Lihat ke Halaman Asli

Bai Ruindra

TERVERIFIKASI

Guru Blogger

Akankah Fatin Mengikuti Jejak Ebiet G. Ade?

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1380796567535466905

Fatin semakin melambung tinggi namanya, setelah lagu Aku Memilih Setia dan KekasihMu meledak di pasaran, gadis belia ini didapuk main di film 99 Tahun Cahaya di Langit Eropa. Walau sebenarnya ada sedikit keraguan Fatin main di sebuah film, mengingat masih panjang waktu perjalanan Fatin untuk berbenah dan memperbaiki banyak hal, film ini bisa jadi sebuah promosi awal Fatin diluar tarik suara.

Kali ini bukan perkara Fatin di dunia akting yang jadi benang merahnya, lebih kepada keeksisan Fatin di ranah hiburan tanah air. Entah kenapa jadi teringat salah satu penyanyi legendaris Indonesia yang lagu-lagunya sangat melankolis. Dalam arti lebih luas, senandung yang dinyanyikan penyanyi ini tidak banyak yang berhubungan dengan cinta terhadap manusia. Namun lebih kepada cinta kepada alam, suasana bahkan Tuhan. Dan penyanyi ini mampu membuat hampir semua telinga di jagad musik Indonesia mencintainya.

Dialah, Ebiet G. Ade!

Rasanya tidak elok membandingkan Ebiet dengan Fatin. Menyamakan tentu benar. Jika dibandingkan sangat tidak ada konteks yang menjurus ke sana. Kesamaan kedua penyanyi ini terletak pada karaktek dan tentu saja aura bintang yang tidak dibuat-buat. Ebiet tidak perlu meliuk-liuk di panggung hiburan, cukup memetik gitar maka lagunya akan menggema sampai ke mana-mana. Fatin pun bisa melakukan hal yang sama, tidak perlu jingkrat-jingkrat kayak penyanyi kesakitan. Fatin cukup berdiri atau duduk saja orang akan tahu itu adalah dara berjilbab dengan suara tak ada tandingannya. Bagaimana pun, seperti apapun seorang penyanyi menyamakan dirinya dengan Fatin dalam cara bernyanyi tak akan pernah ada yang sama. Fatin punya karakter dan ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki penyanyi kebanyakan. Itulah nilai jualnya dan Ebiet dengan Fatin sama-sama memiliki hal tersebut.

Siapa yang tidak kenal dengan Ebiet? Dan siapa yang bisa “hafal” lagu-lagunya? Ebiet keluar dengan warna tersendiri dari sebuah musik yang selalu membenarkan akan cinta picisan. Tema-tema cinta universal yang dihadirkan Ebiet bahkan mampu menghipnotis banyak kalangan untuk mengenangnya. Lagu-lagu Ebiet selalu punya makna tersendiri tiap kali mendengarnya. Ebiet sudah membuktikan bahwa tema roman picisan tidak selalu mengundang orang suka dengan lagu mereka.

Lantas, bagaimana dengan Fatin? Bukan berarti Fatin harus keluar dari konteks tema yang masih lekat dengan dunia remajanya. Tema cinta selalu punya ruh tersendiri, dan punya tempat khusus di hati pecinta musik. Terlepas dari tema yang sering dilagukan tersebut, Fatin bisa melagukan tema beragam. Banyak sekali permasalahan yang bisa dijadikan lagu.

Fatin tidak perlu takut akan kehilangan penggemar saat melagukan lagu dengan tema beragam, biar bagaimana pun Fatin sudah punya penggemar yang tak kalah banyaknya dari penyanyi lama. Basis penggemar ini akan selalu mencintai penyanyinya sampai kapan pun. Jika selama ini penggemar Fatin hanya dikalkulasikan dari dunia maya dan di beberapa daerah, maka itu hanya seperti fenomena gunung es. Pada dasarnya penggemar Fatin berada di mana-mana. Bahkan hampir semua orang mengenal sosok Fatin, selain bersuara khas nilai tambahnya adalah kerudung.

Apa pun yang dinyanyikan Fatin pasti akan melekat di hati penggemarnya. Percaya atau tidak, sesekali Fatin bisa menyanyikan lagu dengan tema tak menyentuh percintaan remaja galau. Fatin sudah punya kekuatan yang tidak dimiliki penyanyi lain, itulah kekuatan yang sama seperti Ebiet. Padahal apa bagusnya seorang Ebiet G. Ade? Cuma modal gitar dan lagu tak biasa. Tetapi itulah perbedaan, petikan gitar menawan, suara khas lalu lagu dengan tema beragam dengan syair yang sangat menyentuh.

Rasanya, Fatin bisa mengikuti Ebiet. Tampil saja apa adanya, lagukan lagu dengan tema beragam. Niscaya, nama Fatin akan dikenang dengan sisi baiknya bukan karena sensasi semata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline