Lihat ke Halaman Asli

Agamaku dan Keluargaku

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal dari pertemuan kita saat itu ialah di sebuah Universitas ternama di Indonesia yaitu UI(Universitas Indonesia). Boy seorang mahasiswa yang sangat populer di kalangan kampus karena prestasi-prestasi yang dia raih. Sedangkan aku hanya seorang mahasiswi anak dari seorang rektor, aku cukup terkenal di kalangan kampus meskipun bukan karena prestasi ku. Ayahku mulai tertarik dengan boy dan ingin menjodohkan aku dengannya, aku sempat berkali-kali menolaknya karena diantara kita terdapat perbedaan agama, aku beragama islam sedangkan boy seorang penganut Kristen protestan tetapi boy akan berjanji padaku dan ayahku jika suatu saat nanti kita akan menikah dia akan mengikuti agamaku dan aku pun menyepakatinya. Pernikahan kami pun telah ditentukan perencanaanya setelah wisuda dan aku melihat ayahku tersenyum bangga kepadaku saat pernikahan kami berlanjut karena anak satu-satunya telah menikah dengan seorang lelaki yang mapan dan kaya raya dan aku pun begitu bangga juga sebab aku telah membahgiakan ayahku dengan cara seperti ini yaitu menikah dengan lelaki pilihannya.

Awal dari rumah tangga kami sangatlah harmonis meskipun dia seorang muallaf tapi aku mengajarkannya agama islam semampu dan sebisa ku dan aku mulai meraskan keanehan itu semenjak dua bulan berlanjut dalam usia pernikahan kami dan hati ini terasa sakit ketika suamiku mengatakan “PINDAH AGAMA”dia mengajak ku untuk menganut agamanya dan akan menceraikan ku jika aku tidak mengikuti kemauannya padahal sebelum kami menikah dia sudah bejanji di depan keluargaku untuk setia sampai maut menjemput namun dia pun tidak menghiraukannya. Aku berbisik dalam hati” ya allah cobaan apa yang kau berikan pada hambamu ini ya allah, sungguh aku begitu lemah mendengar perkataan suamiku tegarkan hati ini ya allah kuatkan iman hamba ya allah”. Namun aku tak henti-hentinya meminta dan memanjatkan do’a agar suamiku kembali sepeti semula dan aku yakin Allah akan mengabulkan do’a hambanya.:)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline