Lihat ke Halaman Asli

Angin Kencang, Kuliah Tenang

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13318948351979098201

Angin Kencang, Kuliah Tenang

Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Kamis (15/03/2012) – Pohon-pohon yang tumbuh tinggi di kawasan FMIPAUB bergoyang-goyang ditiup oleh angin kencang yang akhir-akhir ini tengah asyik menemani kota Malang. Angin yang mulai meniup kota Malang semenjak hari Rabu lalu (14/03/2012) ini membawa kisah dan kesan tersendiri bagi tiap-tiap mahasiswa.

Ditemui di gazebo Biologi salah seorang mahasiswa Biologi bernama Muhammad Fahmi mengaku terganggu dengan adanya angin kencang ini, “terganggu banget, apalagi kalau ngerjain tugas, kertas-kertasnya berterbangan pas ngerjain di gazebo, jadi gak nyamanlah gitu” ungkap mahasiswa baru biologi yang kerap disapa Fahmi. Selain gangguan pada saat mengerjakan tugas atau laporan, angin kencang ini juga mengancam kondisi kesehatan salah satunya menjadi gampang terkena flu, tambah laki-laki berkacamata ini. Dan tidak lupa ia pun menjelaskan supaya dari Pengurus FMIPA sendiri melakukan upaya pemotongan ranting-ranting pohon yang berpotensi untuk tumbang dan membahayakan demi kenyamanan dan kelancaran proses perkuliahan di kampus.

Hal yang hampir senada disampaikan pula oleh salah satu Mahasiswa Fisika bernama Toni, “dampaknya ya berpengaruh banget, kan selain angin juga hujan, jadi cuacanya membuat tubuh rentan untuk sakit, selain itu juga debu-debu juga terbawa angin yang tentunya bahaya untuk pernapasan serta mengganggu pandangan” jelas mahasiswa semester akhir ini. Tidak lupa pula ia memberi pesan bagi mahasiswa yang lain untuk lebih berhati-hati, lebih-lebih bagi mahasiswa yang mengendarai kendaraan bermotor karena gesekan oleh angin yang kencang ini dapat berbahaya jika tidak mampu ditahan.

Jawaban berbeda datang dari mahasiswa kimia angkatan 2010, kondisi angin kencang ini membuat malas “ dampaknya bikin males, gara-gara hujan tambah angin-angin, pakai payung terbang-terbang, jadi sama aja kayak gak pakai payung, basah, jadi males lah” jelas mahasiswa yang biasa dipanggil reni ini, sembari mengerjakan laporan di gazebo kimia. Selain itu, karena tiupan angin kencang banyak sampah dedaunan dimana-mana, jadi tidak enak dilihat tambah Reni. Alhasil Jaket dan payung menjadi salah satu barang yang harus dibawa ke kampus bagi Reni sebagai persiapan menghadapi angin dan hujan.

1331894913983268073

Sedikit berbeda dengan tiga mahasiswa di atas yang merasa terganggu, bagi mahasiswa statistika Mila Yuliana meskipun angin kencang dan hujan tetap biasa saja, “gak ganggu kok, biasa aja, paling ya berusaha menjauhi pohon saja” ungkap mahasiswi semester enam ini. Kondisi angin kencang ini tidak mengganggu baginya karena jarak kos ke kampus yang dekat. Jaket menjadi salah satu persiapan khusus bagi Mila Yuliana.

Namun, jawaban yang sama datang dari mereka mengenai kelancaran proses perkuliahan di dalam kelas. Meski angin kencang dan hujan besar, kuliah tetap berjalan dan tugas pun harus selesai. Sehingga, angin kencang disertai hujan ini tidak mempengaruhi atau menghambat proses perkuliahan dan keselesaian tugas-tugas kuliah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline