Lihat ke Halaman Asli

Baiq Cynthia

Blogger, Content Writer, dan Mom to Be

Masa Depan Kita yang Menentukan

Diperbarui: 29 Januari 2022   04:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Masa depan tidak bisa ditebak, awalnya menyediakan banyak peluang lalu menghilang sejak kemunculan pandemi. Banyak perubahan yang mendadak, yang membuat semua berbeda. Perjalanan tidak lagi bebas, harus mengenakan masker, berpergian jauh pun harus selesai vaksin. Dua tahun pun berlalu, sampai tidak terasa usiaku masuk pada seperempat abad. Menggeluti hobi tidak ada habisnya, tetapi pencapaian hanya di keadaan yang sama.

Sering gagal itu wajar, tetapi berhenti mencapai tujuan hidup justru mempersurut lagi kesempatan. Terlebih apabila melihat media sosial, tak jarang menjumpai banyak pencapaian orang lain yang diposting di medsos. 

Aku pun mulai membandingkan diri dengan mereka yang sukses. Aku pun menjumpai kesulitan, merasa kehilangan arah dan tersesat dalam dunia nyaman. Sehingga takut untuk menghadapi kenyataan. Terlalu sering bercermin kepada pencapaian orang lain, aku sampai lupa berkaca pada diri sendiri. Lupa membuat target dan komitmen menyelesaikan hal yang sudah dibangun. Ternyata 5 hal ini yang wajib diperbaiki, agar impian tercapai dan tidak hanya melihat proses kesuksesan orang lain

Terlalu sering merasa rendah diri justru membuat nyalimu ciut untuk bangkit dari kegagalan. Kekecewaan dan pengalaman buruk membuat kepercayaan diri raib. Sehingga tidak ingin mencoba lagi. Kamu merasa kemampuanmu bernilai rendah, kamu pun enggan memasang target. Padahal setiap orang adalah pejuang dan mereka yang jatuh bukan berarti gagal. Mereka yang jatuh itu sedang melewati proses untuk sukses. Tanpa gagal, tidak akan pernah tahu arti proses.

Berhenti mengatakan aku tidak mampu. Berhenti menyalahkan keadaan yang tidak mendukung. Mulai dengan percaya diri, yakinkan hatimu untuk menjadi diri yang lebih unggul. Mulai bermimpi dan memasang target, agar mulai mengerti kalau impian tidak datang secara instan.

Fokus pada diri sendiri, jangan mikirin orang yang lebih kaya, terpandang atau sukses. Memperbaiki kekurangan kita daripada mikirin kekurangan orang lain juga. Karena di situ ada pintu rezeki kita.

Ketika ada masalah seringkali mudah sekali marah, emosi dan panic attack. Lalu dengan mudahnya membuat status 'mengeluh' di media sosial.

Tahu gak? Itu hanya mengurangi citra kita, belum tentu masalah bisa cepat kelar. Belum lagi tiap orang beda-beda menafsirkan maksud dari status yang kita posting. Ujung-ujungnya hanya menghabiskan banyak waktu, tanpa menyelesaikan permasalahan.

Nah, tahun ini yuk lebih tenang lagi. Tarik napas panjang ketika bertemu dengan masalah, maupun orang yang membuat kita bad mood atau ingin marah. Karena itu juga demi kesehatan mental. Lebih baik alihkan pada hal-hal yang menyenangkan seperti hobi. Tersenyum dengan masalah yang hadir, tidak mudah mengerluarkan energi yang kurang berguna. Mencari penyelesaian lebih penting dengan bertukar pikiran bersama orang yang lebih bijak.

Terkadang kita sering terjebak pada kejadian yang sudah selesai. Entah masa lalu dan kenangan atau sibuk menceritakan hal yang menimpa kita. Tanpa sadar banyak waktu yang terbuang dengan sia-sia. Ikhlaskan yang sudah terjadi dan tanpa perlu mengumbar atau membahas yang sudah berlalu. Intinya kurangi drama, sedikit cuek dengan masa lalu.

Mulai jalani kehidupan dan menjadi profesional di bidan yang digeluti. Mulai sesuatu dengan lapang dada, senyum yang lebih percaya lagi kalau hari ini lebih baik lagi. Yakinkan diri tentang lebih banyak kesempatan yang baik untuk menghampiri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline