Lihat ke Halaman Asli

Upaya Menekan Dampak Pandemi Covid-19 pada Sumber Daya Manusia Perguruan Tinggi

Diperbarui: 29 Desember 2021   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Merebaknya COVID-19 jauh lebih dari sekadar krisis kesehatan global. Virus ini mempengaruhi ekonomi masyarakat serta memiliki dampak yang mendalam pada kehidupan sehari-hari. Salah satu sektor yang cukup krusial dan dituntut untuk bertahan adalah perguruan tinggi. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menggambarkan dampak pandemi terhadap manajemen SDM dan solusi yang bisa dilakukan agar SDM dapat terus menunjukkan eksistensinya saat wabah pandemi masih berlangsung. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Inovasi yang bisa diterapkan untuk mengurangi dampak pandemi pada SDM perguruan tinggi ialah kegiatan belajar mengajar dari rumah.

Pada bulan Desember 2019, pneumonia baru dengan potensi penularan yang tinggi antar manusia pertama kali dilaporkan. World Health Organization (WHO) mengeluarkan peringatan pada 30 Desember 2019 dan pada 30 Januari 2020, dan menyatakan infeksi virus ini sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang menjadi Perhatian Internasional. Pada 11 Februari 2020, Komite Internasional Taksonomi Virus menamai virus ini dengan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS)-CoV-2 berdasarkan hubungan filogenetik dari virus corona yang menyebabkan wabah SARS pada tahun 2003. Per 1 Februari 2021, 13--14 bulan setelah deskripsi pertama tentang virus, ada >100 juta subjek secara global (dari lebih dari 210 negara) dengan infeksi SARS-CoV-2 yang dikonfirmasi berdasarkan uji molekuler. Lebih dari 2 juta kematian telah dikaitkan dengan COVID-19 (Wang et al, 2021).

Merebaknya COVID-19 jauh lebih dari sekadar krisis kesehatan global. Pandemi ini telah menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan fisik dan mental manusia dan secara dramatis berdampak pada kehidupan sehari-hari dengan implikasi psikososial dalam skala global. Virus ini mempengaruhi ekonomi masyarakat serta memiliki dampak yang mendalam pada kehidupan sehari-hari. Pada masa pandemi, seluruh sektor diharapkan untuk mampu bertahan dan beradaptasi dengan virus baru ini. Salah satu sektor yang cukup krusial dan dituntut untuk bertahan adalah perguruan tinggi. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menggambarkan dampak pandemi terhadap manajemen SDM dan solusi yang bisa dilakukan agar SDM dapat terus menunjukkan eksistensinya saat wabah pandemi masih berlangsung.

Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Studi literatur merupakan penelitian yang mengumpulkan sumber informasi yang berasal dari artikel dan internet, atau apapun yang berhubungan dengan obyek yang diteliti. Studi tinjauan melakukan penelitian literatur yang dipublikasikan melalui database elektronik di PubMed, Scopus, dan SINTA.

Tantangan Manajemen SDM Perguruan Tinggi saat Pandemi

 Kejadian pandemi sangat merubah tatanan kehidupan di perguruan tinggi, termasuk pelaksanaan kegiatan pembelajarannya. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di Perguruan Tinggi dialihkan menjadi kelas daring (online) yang mana pelaksanaan tersebut akan sangat bergantung pada kemampuan penggunaan teknologi dan ketersediaan jaringan internet secara dua arah yaitu untuk dosen dan mahasiswa. Firman (2020) menjelaskan tentang dampak umum pandemi terhadap kegiatan pembelajaran di Perguruan Tinggi yaitu adanya peningkatan pada kemandirian pembelajaran yang dilakukan mahasiswa, adanya peningkatan dalam penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dalam kegiatan pembelajaran, berubahnya cara kegiatan belajar mengajar dari kegiatan tatap muka menjadi kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara daring.

Kebijakan untuk SDM Perguruan Tinggi di Era Pandemi

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam pembangunan SDM di Indonesia. Jenjang perguruan tinggi merupakan tahapan yang taktis untuk membantu pembangunan SDM di Indonesia. Hasil perguruan tinggi akan menjadi sumber daya manusia yang handal di segala aspek untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, manajemen pada perguruan tinggi sangat dibutuhkan untuk dapat menciptakan sumber daya manusia di Indonesia yang lebih maju ke di masa depan, yaitu suatu manajemen yang mampu beradaptasi terhadap perkembangan zaman seperti yang terjadi saat pandemi ini. Dampak pandemi yang cukup luas merupakan salah satu tantangan bagi perguruan tinggi untuk tetap bertahan, beradaptasi dan membuktikan eksistensinya sebagai institusi pendidikan (Sholehuddin, 2021). Terjadinya pandemi juga menjadi peluang bagi perguruan tinggi untuk menciptakan inovasi dalam pengembangan akademik dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. 

Peluang perguruan tinggi untuk melakukan perubahan maksimal di bidang teknologi pada masa pandemi COVID-19 dimulai dengan melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring (Indrawati, 2020) Dalam hal ini, majunya teknologi komunikasi dan informasi mampu merubah pemikiran manusia menjadi lebih efektif dan efisien dalam bertindak. Inovasi yang bisa dilakukan adalah bekerja dari rumah (work from home) yang disarankan oleh pemerintah. Menurut Menteri Pendidikan, kegiatan pembelajaran bisa dilakukan dengan kegiatan jarak jauh dan pemerintah juga sudah memfasilitasi kegiatan tersebut berupa supply paket internet kepada civitas akademik (Purwanto et al, 2020). Penerapan bekerja dari rumah memiliki beberapa keuntungan bagi para pekerja di perguruan tinggi yaitu bisa lebih fleksibel dalam bekerja, menciptakan kehidupan social distancing dan mengoptimalkan lingkungan kerja, mengurangi waktu perjalanan, dan meningkatkan keseimbangan dalam hidup dan pekerjaan (Azizi, 2021).

Perguruan tinggi perlu membuat inovasi yang sesuai dengan keadaan dewasa ini berupa manajemen yang baik untuk menjamin terpenuhinya mutu lulusan sebagai garis besar perjalanan institusinya ke depan. Sektor perguruan tinggi harus bisa menjamin keberlangsungan kegiatan pembelajaran untuk tetap bisa menghasilkan sumber daya manusia yang terdidik, terampil, disiplin, tekun, mau bekerja keras, memiliki budaya kerja, serta meraih kemajuan yang sangat besar untuk institusinya (Hamouche, 2021).

Manajemen perguruan tinggi perlu melakukan berbagai inovasi untuk mempertahankan eksistensinya di tengah masyarakat. Inovasi yang cukup sesuai yang dikembangkan oleh SDM perguruan tinggi adalah adanya kegiatan belajar dari rumah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline