Candi Selogriyo .. Keindahan yang Ternoda !
Selain Yogja, Magelang merupakan tempat yang mengasyikkan untuk destinasi wisata bebatuan alias candi. Borobudur dan Mendut ,merupakan dua terkenal yang telah mendunia. Namun, siapa yang tahu Candi-candi kelas 2 seperti Gunung Wukir, Gunung Sari, Asu, Lumbung? Paling yang kenal Cuma para maniak Candi yang “kurang kerjaan” sebagaimana penulis hehehe ..
Candi Selogriyo merupakan candi yang sungguh elok nan indah.
Tak hanya candinya. Perjalanan menuju ke kaki gunung Sumbing merupakan tantangan tersendiri. Candi yang bernafaskan Hindu ini memiliki keunikan tersendiri. Memiliki pintu masuk namun tak ada tangga yang biasanya dijumpai pada candi-candi pada umumnya. Ini dikarenakan dekatnya pintu masuk dengan tanah berdirinya candi, yang ditemukan tahun 1883 oleh Hartmann.
Lalu, apa sih asyiknya berkunjung ke candi yang ditemukan tahun 1853 oleh pria berkebangsaan Belanda Hartmann ini?
1. Indahnya perjalanan menuju ke Candi
Perjalanan menuju candi Selogriyo bisa ditempuh dengan jalan kaki sejauh 2 km dari pintu masuk. Pun, bisa dilalui dengan roda 2 dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi. Apa pasal? Karena lebar jalan yang tak sampai 1 m. Sementara di sebelah kanan berupa jurang. Untunglah, jalanan ini sudah beralaskan konblok meski agak licin. Nah, sembari mata memandang jalan kita bisa melihat indahnya sisi kanan sawah dan pegunungan nan hijau membentang. Dijamin mata puas memandang
2. Candi Selogriyo termasuk kategori Candi yang “aneh”
Candi ini memiliki 4 sisi dengan relung-relung yang masih berisi arca. Arca-arca tersebut adalah Durga Mahisasuramardini, Ganeca, Nandiswara dan Mahakala.
Memang, patut disayangkan kepala-kepala candi tersebut sudah hilang. Entah siapa yang mencuri kepala-kepala nan berharga tersebut. Yang aneh, Justru komponen utama candi berupa Lingga dan Yoni malah tidak ada. Bentuk denah candi berupa bujur sangkar 4,2 m x 4,2 m. Dan tinggi 4,96 m. Dan, candi ini sudah beberapa bulan diikat dengan tali khusus akibat kemiringan pada tanah di bawahnya. Dan, direncanakan candi ini akan segera dipugar lagi.
3. Keramahan Warga Lokal