Lihat ke Halaman Asli

Cerita Bersepeda: Suka Duka Ngonthel di Jogja ...

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Walau menyehatkan, ramah lingkungan dan hemat, kegiatan bersepeda alias gowes kini secara perlahan mulai ditinggalkan. Salah satu alasan yang sering penulis temui adalah “murah”-nya harga sepeda motor. Bayangkan, Cuma bawa uang 500.000, kita bisa membawa sepeda motor baru !!!! Bisa bergaya dan “naik status”.

Bicara tentang cerita bersepeda, penulis punya beberapa kisah suka duka terutama saat berada di kota Jogja. Ada beberapa hal menyenangkan saat menggunakan sepeda di kota pelajar ini. Apa itu?

1.

Sepeda adalah alat transportasi yang fleksibel, bebas hambatan

Kenapa fleksibel?  Saat macet terjadi seperti di jalan Solo malam hari, sepeda cukup kita angkat jinjing melalui trotoar. Terus dituntun menuju ke tem pat yang lengang. Apalagi jalan yang saya lewati setiap mengajar adalah harus menyebarangi Ringroad selatan. Sepeda cukup diangkat melintasi trotoar, turun angkat lagi menuju ke tepian. Selesai. Selain itu, sepeda juga bebas hambatan. Kenapa? Karena saat lampu traffic light menunjukkan merah, maka pesepeda “tetap diperbolehkan” melintas oleh pak Polisi tanpa perlu disemprit apalagi dirazia! Yang penting kita berhati-hati. Asyik khan?

2.

Sering diadakannya lomba sepeda sehat

Ajang seperti ini adalah ajang yang tidak boleh dilewatkan. Entah sudah berapa kaos sepeda sehat yang kumiliki. Mulai dari ulangtahun Radio hingga Jumenengan Sri Sutan HB X. Selain berhadiah, ini adalah ajang silaturahmi para pesepeda di Jogja. Kadang saling bercerita dan bertukar fikiran. Meski tidak pernah menang, paling tidak saya sudah senang pernah ikut memeriahkan sebuah event, seperti yang pernah diselenggarakan Kompas Gramedia di UGM saat memperingati hari bumi. Semua peserta diberi suvenir 2 bibit pohon. Asyik khan? Bersepeda sekaligus menanam hehehehe

Namun, selain suka, bersepeda di Jogja kini banyak dukanya.

1.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline