Lihat ke Halaman Asli

Dia... Tetanggaku yang Tidak Takut Miskin!

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13702692351847202039

Tempat tinggal beliau berjarak sekitar 10 rumah dari tempat saya

Usianya sekitar 40an tahun... Mas Ajie saya memanggilnya

Beliau memiliki sebuah toko kelontong atau sembako

Bagi saya.....bertetangga dengan pria 3 anak ini merupakan berkah tak terhingga

Ada banyak pelajaran yang saya bisa ambil

1.

Jujur

Beliau mungkin adalah satu dari sedikit pedagang yang jujur.

Beliau tak pernah menutup-nutupi produknya yang memang sudah tidak layak konsumsi

Sebagai contoh Roti tawar.

Saat ditanya roti ini masih baru atau sudah lama di tokonya, maka beliau menjawab jujur

Bahwa roti tersebut di tokonya sudah 5 hari

Beliau menganjurkan agar pembeli menunggu saja sampai kiriman berikutnya esok hari

Atau silakan membeli di tempat lain.

Dan apabila ada barang kadaluwarsa terbeli, beliau bersedia menggantinya

Bandingkan dengan pedagang-pedagang lain

yang cenderung “membagus-baguskan” barangnya saat menjual

dan menjelek-jelekkan barang orang saat membeli

Lalu, ukuran isi bensin botolan di toko beliau juga lebih banyak daripada toko yang lain

1370269619305189354

Tak heran, bensin di sini sangat laris

2.

Berbagi

Sudah sekitar 7 tahunan saya berbelanja di toko pak Ajie ini.

Saya semakin yakin, beliau adalah orang yang suka berbagi.

Setiap menjelang idul fitri, beliau selalu membagikan “sedekah”

Kepada para tetangga/pembeli setianya. Memang, jika diukur dari materi hanya sekitar 25 ribu

Namun, ini menunjukkan bahwa beliau senang berbagi kebahagiaan pada orang lain.

Pernah pula suatu saat, ketika belanja,

saya “memergoki” beliau hanya memberikan secara Cuma-cuma

Beberapa tumpukan kardus pada seorang ibu yang ingin membeli.

Padahal, di toko lain, kardus-kardus tersebut dapat diuangkan

3.

Ikhlas

5 tahun yang lalu, toko beliau mendapat saingan.

Tetangga barunya yang hanya dipisahkan jalan ikut membuka toko kelontong/sembako

Namun beliau tenang-tenang saja

Dan

Bahkan 3 tahun lalu, sekitar 50 meter dari tokonya telah berdiri sebuah Swalayan

Namun beliau tetap tenang saja. Tanpa merasa takut dapat saingan

Saat saya tanya alasannya beliau Cuma menjawab

“Rejekinya Allah itu sudah ditetapkan....Ngapain takut kehilangan

Selama kita masih berusaha mencarinya”

Dan, memang, hingga kini tokonya tidak sepi karena kehadiran dua saingan

Namun makin bertambah ramai.

1370269408312692269

Itulah sosok Mas Ajie, penggemar Ebiet yang bagi saya sangat menginspirasi

Agar bertambah baik

Ternyata ada satu prinsip yang melandasi perbuatannya selama ini, yakni

"Jangan Takut Miskin Hanya Karena Kita Jujur dan Berbagi....."

Adakah sosok seperti ini di sekitar anda?

..................................

Poentjakgoenoeng, 3-6-13

1369753781984786421




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline