Lihat ke Halaman Asli

Gaya Hidup Orang Tua Itu Pun Lebih Parah daripada Anak Sekolah

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13303614331318268791

“Silakan bu

Tanda tangan bukti pengambilan Raport di sini”

Kataku sambil menunjuk nama seorang siswa, sebut saja Fulan

Ibu tersebut tanda tangan di sebelah nama yang kutunjukkan….

Terlihat gelang besar melingkar pergelangan tangannya

Dua cincin emas berdempet di jari manis

Serta kalung yang terjuntai pada saat beliau tanda tangan…..

Sementara sang suami berdiri di sebelahnya sambil sesekali memencet Blackberry-nya

Lalu kuingat wajah sang anak

Bukankah dia anak kelas 8C?

Bukankah dia yang sepatu kets sebelah kirinya solnya terkelupas?

Bukankah dia yang bajunya sobek di bawah kerah?

Bukankah dia yang selalu Pingsan pada saat Upacara hari senin ketika Upacara bendera karenatidak sarapan?

Bukankah? Bukankah?

………….

Inilah salah satu”fenomena” yang terjadi di daerah tempat saya mengajar

Gaya hidup malah dimiliki oleh sang orang tua sementara sang anak tidak mendapat biaya pendidikan yangcukup karena mereka tahu

“KEMISKINAN DAPAT DIJUAL”

Fenomena apakah ini?

Gelontoran beasiswa untuk siswa miskinbenar-benar dimanfaatkan

Oleh sejumlah orang tua……

Apakah beasiswa itu diambil dan dipakai orang tua? Tidak……

Namun inilah kesempatan bagi SEJUMLAH OKNUM orang tua untuk “lepas tangan” atas

Tanggung jawab pendidikan anaknya

Gaji…Upah apa pun namanya yang diperoleh sang orang tua

Benar-benar dinikmati oleh keduanya tanpa diributkan biaya pendidikan anak

Dan memasrahkan biaya pendidikan anak ke pemerintah

Ini memang salah satu keburukan akan Mudahnya anak menerima beasiswa

Karena, hanya bermodal MISKIN (bukan PRESTASI) mereka mendapatkannya

Berikut ini saya berikan sejumlah ilustrasi

1.

“Pak…..sebagai wali kelas saya mohon bapak mengawasi anak bapak dalam belajar

Khan sebentar lagi Ujian Nasional…”

“Lho…anak saya sudah kelas 3, tho?”

Bayangkan….ada orang tua yang sampai tidak tahu anaknya sudah kelas berapa….

Kenapa?

Karena Orang tua merasa di-NINABOBOK-kan oleh adanya BOS dan beasiswa lain

sehingga jarang sekali mengeluarkan biaya untuk pendidikan sang anak

sampai dia lupa anaknya kelas berapa……

2.

“Nduk ……

Kenapa kamu gak melanjutkan….padahal Nilaimu terbaik lo…”

“Bapak gak ada biaya Pak Guru “

“Katanya…Bapak kamu punya Sapi 3 …Sawah luas”

“Ya pak bener….

Tapi sapinya buat persiapan menikah kakak saya 2 tahun lagi…”

Gilaaaa……

Anak mau melanjutkan sekolah di depan mata….TIADA BIAYA

Anak lain mau menikah 2 tahun lagi…..BIAYA TERSIAPKAN

……………….

Semoga kita tidak termasuk orang tua

“Yang menginvestasikan anak dengan kemiskinan demi mendapat bantuan pendidikan”

…………………..

poentjak goenoeng 27-2-2012

13303614831816607562

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline