Lihat ke Halaman Asli

Baihaqi Ihsan

Mahasiswa

Keterbatasan Tak Mengurangi Antusiasme Siswa SDN Tengger Wetan I Dalam Menuntut Ilmu

Diperbarui: 15 Agustus 2023   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN-UB foto bersama para siswa kelas 3 SDN Tengger Wetan I. (Sumber: Dokumentasi MMD-UB 934)

Tuban - Pada bulan Juli 2023 merupakan pelaksanaan program Mahasiswa Membangun 1000 Desa yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya. Dalam pelaksanaan program MMD terdapat salah satu program kerja yang dilaksanakan oleh para mahasiswa, yaitu Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Literasi dan Digitalisasi Sumber Belajar. Salah satu lokasi yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan program kerja ini bertempat di Desa Tengger Wetan, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban tepatnya di SDN Tengger Wetan I No. 453.  

Kegiatan pembelajaran di tahun ajaran baru telah dimulai usai para siswa baru menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau yang biasa disebut dengan MPLS. Total 110 siswa serta tenaga pendidik SDN Tengger Wetan I memiliki semangat yang luar biasa dalam mengajar dan menuntut ilmu. 

Kondisi lokasi yang digunakan untuk program kerja ini memiliki beberapa keterbatasan terutama keterbatasan dalam ruang dan sumber daya air di lingkungan sekolah. Tidak seperti sekolah pada umumnya, SDN Tengger Wetan I ini tidak memiliki sumber daya air dalam setiap harinya. Keterbatasan lain yang ditemukan adalah ruang kelas siswa yang harus berbagi dengan ruang kerja tenaga pendidik. Senin (17/07/2023)

Kondisi ruang kelas 3 SDN Tengger Wetan I. (Sumber: Dokumentasi MMD-UB 934)

Keterbatasan tersebut tidak mengurangi antusiasme siswa dalam menuntut ilmu di sekolah. Hal ini, dibuktikan dari jumlah siswa yang hadir dan semangat tenaga pendidik untuk melaksanakan tugas mulia yaitu memberikan bekal masa depan kepada siswa. Setiap harinya, setiap siswa diwajibkan untuk membawa satu botol besar air bersih untuk kebutuhan pribadinya di sekolah. Air bersih ini dibawa oleh setiap siswa dari rumah masing-masing untuk mencuci tangan maupun untuk kebutuhan kamar mandi.

"Sumber air tidak ditemukan di SDN Tengger Wetan I ini sudah berlalu beberapa tahun lamanya," kata Imam Murdianto selaku kepala sekolah. 

Selain itu, terdapat keterbatasan ruang kelas seperti ruang kelas 3 yang harus dibagi dengan ruang kerja tenaga pendidik dan ruang kelas 2 yang tergabung dengan ruang UKS. Ruang kelas ini diberikan sekat untuk membatasi antara dua ruang tersebut. Segala keterbatasan ini tidak menjadi alasan bagi siswa untuk menurunkan antusiasme belajarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline