Lihat ke Halaman Asli

Rumah Makan di Makassar Tak Buka di Siang Hari untuk Menghormati Orang yang Berpuasa

Diperbarui: 12 Juni 2016   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama Ramadhan,restoran ini tetap melayani pemesanan dalam bentuk bungkusan.Tetapi tidak melayani pelanggan yang ingin makan di tempat sebelum waktu berbuka puasa tiba.
Restoran Padang Sederhana ini,berada di Jalan Perintis Kemerdekaan,Tamalanrea,Makassar,Sulawesi Selatan.

Rezeki adalah bagian dari takdir ilahi sehingga untuk memahaminya harus memahami takdir dengan baik.
Yang jelas Rezeki tak mungkin tertukar,Allah pasti membagi rezeki dengan adil.Apa yang kita miliki,itulah yang terbaik untuk kita.
Jika kita seorang pemilik warung dan rumah makan istiqomah dengan tidak buka buka disiang hari untuk menhormati orang yang puasa,dan ingin cari yang halal dan berkah.Rezeki kita pun tak tertukar.Jangan kira kita tak buka disiang hari,lalu rezeki kita pergi dan tertukar pada orang lain.Justru ketika kita ingin yang halal,Allah terus berkahi dan menambahkan rezeki.
Rezeki itu tidak perlu dipusingkan.Jatah rezeki kita dari Allah itu sudah pasti dan tidak akan tertukar dengan rezeki orang lain.Justru sebenarnya Rezeki itu yang akan mencari kita.

“Sesungguhnya rizki akan mengejar seorang hamba seperti ajal mengejarnya” (HR. Ibnu Hibban, dihasankan oleh syekh Al Bani)

Yang harus dipahami adalah KITA HARUS YAKIN jika belum ditakdirkan MATI,rezeki untuk kita makan TIDAK AKAN pernah TERPUTUS..!

Nah,jika kita mengimani hal tersebut.Maka kita tidak perlu lagi ragu bila tak jualan dan buka warung makan disiang hari,kita tak dapat rezeki serta tak bisa belikan baju lebaran buat anak anak kita,dan yang paling uatama adalah kita terjaga dari larangan Allah dalam mendapatkan uang dan rezeki yang berkah dan halal..
Kita harus tetap bersabar dengan jalan yang Halal,walaupun kadang-kadang jalan yang halal itu agak susah.

Lalu,apakah kita bisa duduk santai menunggu rezeki? Apakah kita tidak perlu lagi bekerja, mengerahkan upaya untuk menjemput rezeki? TIDAK!!! Bekerja adalah kewajiban.Wajib bagi setiap muslim.
Perintah bekerja telah Allah wajibkan semenjak nabi yang pertama, Adam Alaihi Salam sampai nabi yang terakhir, Muhammmad SAW . Perintah ini tetap berlaku kepada semua orang tanpa membeda-bedakan pangkat, status dan jabatan seseorang.
Allah memang telah berjanji akan memberikan rizki kepada semua makhluqNya.Akan tetapi janji ini tidak dengan “cek kosong”, seseorang akan mendapatkan rizki kalau ia mau berusaha, berjalan dan bertebaran di penjuru-penjuru bumi. Karena Allah menciptakan bumi dan seisinya untuk kemakmuran manusia. Siapa yang mau berusaha dan bekerja ialah yang akan mendapat rizki dan rahmat dari Allah.

Rasulullah SAW bersabda,

“Pekerjaan terbaik adalah usahanya seseorang dengan tangannya sendiri dan semua jual-beli itu baik.” (HR. Ahmad, Baihaqi dll)

Rasanya nikmat deh,jika kita selalu bisa tawakkal,menyerahkan segala sesuatunya hanya kepada Allah.Tetaplah istiqomah,ketika kita berjualan tanpa melanggar batasan syarii,mengagungkan bulan Ramadhan dan menghormati pemeluk agama Islam khususnya yang berpuasa.Kebijakan ini pun bukan bermaksud tidak menghormati yang tidak berpuasa.Tak perlu khawatir soal rezeki dan hasil dari usaha kita,karena Allah Yang Maha Menentukan,bukan kita...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline