Lihat ke Halaman Asli

Mawar Penawan Hati

Diperbarui: 21 Januari 2024   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mawar Penawan hati

Aku tak sengaja
Melirik bunga itu
Kala bunga mengerakkan
badannya  di tempat resepsi
Kala itu

Pandangan ku terus terarah
Pandangan ku tertuju
Pandangan ku terus terlekat
Pandangan ku terus terpusat
Pada bunga yang gerakan badan
Sungguh menawan
Sungguh memikat
Sungguh menggoda tatapan ku

Di situ pandangan ku lekat lekat
Pada bunga itu hingga aku terikat
Dengan nya
Dan ku tak memedulikan paras lain
Kala itu

Begitu ku pandangi nya terus menerus
Ku tak menduga ada balasan tatapan
Ada balasan pandangan
Sewaktu aku tiba tiba tersenyum
bunga pun ikut melemparkan senyuman
Yang memikat hati ku.

Kala dia mencampakkan tubuhnya
di kursinya , ku dekati nya
Ku hampiri nya dan bertanya-tanya
kesiapan dirinya
agak lama berunding
bunga mengiyakan pinta ku

Selanjutnya ku meneruskan pendekatan
di penghubung jarak jauh
begitu lama bunga menempel pada ku
Dan aku juga melekat pada nya
Alhasil dua raga saling ingin
memiliki dan lebih mendalam lagi
Ku utarakan rasa dan tanggapan rasa ku
terjawab dengan memberikan
Kebahagiaan yang baru
Dirinya adalah bunga yang menawan
Pandangan dan hati ini
Hingga bermukim pada atap kama

By bahtera pato
21-012024
Senin 20: 15

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline