Lihat ke Halaman Asli

"Merdesa" Atau Mati!!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"apa toh artinya kata merdesa?, emang ada ya?" itulah pertanyaan teman, yang bingung kepada saya. mungkin bagi telinga dia asing, dan yang sering terdengar adalah MERDEKA bukan MERDESA.... maka huruf K dan S cukup mempengaruhi pemahamannya. "wah yang ku tau tuh ya merdeka bukan merdesa, apa lagi itu..." inilah foto yang saya ambil dari sini menurut KBBI (kamus besar bahasa indonesia) arti kata MERDESA adalah layak, patut, sopan (beradab). mungkin jika merunut arti, kita tidak begitu memahaminya. akan tetapi jika kita melihat apa yang sudah ada (foto-foto yang tersebar baik dari sumber foto atau yang lain) maka ini menjadi sebuah cerita yang menarik. kebetulan, kemarin saya habis mengantar teman ke stasiun lempuyangan Jogjakarta, begitu saya akan kembali menuju barat stasiun, maka tepat di barat stasiun terdapat tulisan MERDESA atau mati!!!. mungkin jika cermat begitu juga dikota yang lainnya. jika secara sederhana mencoba saya hubungkan dengan kondisi "layak"/"patut" maka rakyat masih jauh dari kata MERDESA itu sendiri. coretan-coretan yang muncul itu bukanlah tanpa sebab musabab. akan tetapi lebih dikarenakan adanya rasa ketidakadilan yang sudah menjalar mendarah daging menimpa rakyat kecil yang selalu dijadikan eksploitasi penguasa. entah mengapa, dizaman yang begitu terbuka dan demokrasi (kata orang begitu) masih muncul rasa ketertindasan yang belum hilang juga. entah sampai kapan kita akan terus tidak menikmati kelayakan dan kepatutan dalam hidup masyarakat kecil, selama eksploitasi atas nama APAPUN berdiri tegak di negri ini. negri yang katanya ramah dan santun ini ternyata masih menyimpan rasa ketidakadilan... negri yang katanya merdeka dan bebas ini ternyata masih menyimpan ketertindasan.... negri yang katanya makmur, adil dan sejahtera ini ternyata masih menyimpan kudis di tubuh sang garuda.... negri yang kata teori demokrasi menyuarakan kaum TERTINDAS, ternyata masih menyimpan keserakahan modal... negri yang katanya dari sabang sampai merauke ini subur, ternyata masih menyimpan kelaparan di rakyatnya..... negri yang katanya PANCASILAIS ini ternyata tidak ada 1 ayatpun yang diterapkan secara jujur.... negri yang katanya kata orang tetangga saya, ini negri SAMPAH.... entahlah, kalau kata neneknya tetangga saya "MERDESA atau MATI!!" dan merekapun takut menyuarakan kebenaran karena SI TUAN POLAH BERKUASA!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline