sore ini, saya sedang berada disebuah warnet di jalan kaliurang Jogjakarta. asik mengantri (karena kebetulan penuh warnetnya) saya mendengar riuh rendah suara di warnet ini. ada yang memaki, ada yang teriak bahagia, dan ada yang berwajah pasrah. inilah gambaran masa "kritis" mahasiswa dalam mengemban tugasnya untuk menuntut ilmu. mereka saling membicarakan tentang waktu, jumlah bahkan peluang. semenjak pagi hari bahkan kemarin mereka suda sibuk untuk mencari warnet (warung internet) dan buku pedoman kuliahnya yg entah keselip dimana.
fungsi warnet / komputer pribadi yang memiliki akses internet adalah sebagai alat penolong manakala mereka akan key in mata kuliah. inilah yang diributkan. mereka panik ketika sudah berbicara tentang key in. sebuah ritual awal semester untuk mendapatkan jatah kursi di kelas mata kuliah. tentunya pihak kampus memberikan jatah yang terbatas. kini kuliah semakin mudah saja. jika dahulu, ketika akan memasukkan mata kuliah, maka harus menemui dosen pengampu dan mendapat persetujuan terhadap apa yang kita ambil, itupun belum tentu kita mendapat kelas mata kuliah tersebut. karena setelah itu kita akan mengantri di loket akademik untuk mendapatkan jatah kelas. jika masih ada, maka beruntunglah, jika sudah habis, maka silahkan mencoba semester berikutnya.
fungsi buku pedoman sebagai penujuk arah mengantikan dosen pengampu yang sudah "semakin ditinggalkan" oleh mahasiswanya. seolah mereka bisa berdialog dengan buku pedoman perkuliahan. dapat berkonsultasi menembus ruang bisu dan absurdnya untuk memastikan langkah pengambilan mata kuliah 1 semester kedepannya. sebuah lompatan tekhnologi lagi-lagi.
kini proses itu semua mencoba berevolusi sesuai perkembangan teknologi (kira-kira begitulah). maka ruang antrian, keributan, dan keresahan berpindah di depan komputer/PC pribadi dan di dalam ruang/bilik-bilik di warnet. mereka mengantri dan resah di depan website universitas mereka. ada yang gagal login dan ada yang berhasil pula. bahkan ketika sudah masuk (login), belum tentu lancar, bisa saja mendadak terserang "flu berat" dari server, sehingga mendadak koma sejenak alias error. dan harus mengulang lagi dari awal untuk login.
mendadak perjuangan berat itu sudah berpindah tempat. kini teknologi menjadi hal yang kompromistis terhadap keadaan. jika sebelumnya manusia harus bersusah payah, maka sekarang era internet, kecepatan laoding dan akses menjadi syarat mutlak. sebuah hal kemajuan yang patut kita cermati bersama.
Jogjakarta.
10 Juni 2010 (sehari sebelum kick off piala dunia afsel 2010)
bahry.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H